Kamis, 29 Desember 2016

ILMU MANTIQ

Ilmu mantiq adalah ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang sudah diketahui gambarannya dan pembenarannya sekira-kira ia bisa mendatangkan kepada yang samar gambaran atau pembenarannya.

Bisa juga dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang ta'rif ( definisi ) atau dalil/hujjah ( argumentasi ) berdasar akal pikiran yang sehat dalam rangka menuju jalan kebenaran dalam dunia keilmuan.

Atau ilmu yang mempelajari tentang cara berpikir yang tepat, sehat dan benar untuk memperoleh jalan kebenaran sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam ilmu logika.

Dalam ilmu mantiq ini dibahas tentang kaidah yang membimbing manusia dalam berfikir agar dapat berkesimpulan yang benar sehingga terhindar dari kesalahan berfikir.

Ilmu mantiq digunakan untuk membahas tentang alat dan formula berfikir sehingga penggunanya akan selamat dari berfikir yang salah.

Ilmu ini juga sering disebut bapak segala ilmu atau ilmu dari segala yang benar, karena ilmu mantiq sebagai alat untuk menuju ilmu yang benar. Ilmu yang benar perlu pengarahan mantiq.

Pelopor ilmu mantiq adalah filsuf Aristoteles. Beliau wafat pada Tahun 372 SM. Mantiq sebagai ilmu di yunani pada abad ke 5 SM oleh para ahli filsafat kuno. Pencetus mantiq/logika oalah Socrates yang kemudian dilanjutkan oleh Plato dan disusun rapi sebagai dasar filsafat oleh Aristoteles.  Oleh karena itu beliau dinyatakan sebagai guru pertama dari ilmu pengetahuan.

Masa selanjutnya terdapat perubahan-perubahan seperti yang dilakukan Alfarabi salah satu filsuf muslim yang sering dinyatakan sebagai maha guru kedua dalam ilmu pengetahuan. Pada masa Alfarabi ilmu mantiq dipelajari lebih rinci dan dipraktekkan, termasuk dalam pentasdiqan qadhiyah.

Tokoh-tokoh ilmu mantiq muslim : Abdullah Ibn Al-Muqaffa, Ya'kub Ibnu Ishak Al-Kindi, Ibnu Sina, Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Abu Abdillah Al-Khawarizmi, Al-Tibrisi, Ibnu Bajah, Al-Asmawi, As-Samarqandi dan lain sebagainya.

Objek kajian ilmu mantiq :

1. Lafaz ( kata )
2. Makna kata
3. Qodliyah ( jumlah dalam ilmu nahwu )
4. Istidlal ( menarik kesimpulan )

Kelebihan ilmu mantiq terhadap ilmu lainnya yakni, lebih unggul karena kemanfaatan ilmu mantiq yang menyeluruh dalam membahas suatu uraian dan kesimpulan.

Manfaat ilmu mantiq adalah melindungi hati agar tidak terjerumus pada kesalahan pola pikir. Sebagian ulama mengatakan apabila ilmu ini dikuasai dan diikuti, malah akan membantu membedakan antara karangan yang benar ( shohih ) dan rusak ( fasiq ).

Imam Ghozali berkata " Barang siapa tidak tahu ilmu mantiq ( logika ), maka tidak bisa dipercaya keilmuannya.

Hukum ilmu mantiq boleh dipelajari oleh setiap muslim tetapi fardu kifayah bagi penduduk suatu daerah.

RANGKUMAN ARTIKEL

Tidak ada komentar: