Kamis, 09 Februari 2017

Orang Baik

Penulis Zulkarnain
Risalah Al Banaran 

TENTANG ORANG BAIK

Orang baik itu bertahap:
1. Orang yang bisa membedakan baik dan buruk. 
2. Orang yang mau menerima kebaikan dan kebaikan itu bisa menjadikannya baik bagi dirinya. (Belajar. Musti peka. Butuh Tafakur)
3. Orang yang bisa menerima keburukan dan menjadikannya kebaikan bagi dirinya. (Perjuangan sendiri)

Dalam tahap ketiga itu, menjadikan segala sesuatunya menjadi kebaikan bagi dirinya. Meski menerimanya jelek.
Baru bisa naik ke maqqom bagus. Bagus itu sholeh. Orang yang bagus itu yamg sholeh hatinya. Berakhlaq bagus.

Seminggu dua kali kita memotivasi diri sendiri. Sholeh itu bukan atas apa yang kau kerjakan. Orang sholeh itu yang bisa memperlakukan segala sesuatunya dengan baik. Termasuk memperlakukan orang lain. 
Orang sholeh itu pasti dalam ilmunya. Seperti lirik dalam Syi'ir Tampil Eaton; "Orang kang sholeh kumpulana."

Jika kau ingin melihat kedalaman ilmu seseorang, lihatlah dari bagaimana dia memperlakukan orang lain. Bukan dari ibadahnya. 

Jika tidak ada surga dan neraka apakah manusia mau bersujud? Manusia itu banyak yang mengharap surga dan menolak neraka. 
Surga itu pamrih. Tuhan itu tidak ada di surga. Jika masuk surga belum tentu ketemu Tuhan. 
Surga adalah sebagian kecil dari nikmat Nya. Jika kita ketemu Tuhan, kita akan menemukan nikmat yang tak terhingga.

Surga bisa dibayangkan karena di Alquran dituliskan. Tapi ketemu Tuhan itu tidak bisa digambarkan dan dibayangkan. Tak bisa dituliskan. Jika ketemu Tuhannya, betapa besar nikmat yang tak terhingga.

Bahasa hati itu yang keluar ketuhanan, kebenaran. Bahasa akal itu yang keluar keduniawian.
Kalam" itu yang membuat kita naik. Fatwa pujangga.

Kesibukan di dunia itu membelenggu. Ia akan menggilas kita. Orang yang bisa keluar dari waktu sudah terbiasa lega. Orang yang terbelenggu waktu adalah yang tidak lega. 🌙⭐

Menjadi orang baik itu bertingkat. Orang baik itu bukan yang tidak pernah salah, tapi ia mengerti akan kesalahannya dan mau berubah menjadi baik. 
Baik itu masih di kelas syariat.

Orang yang bisa menerima kebaikan sudah diterima di dalam hatinya. Tidak hanya di sekitar kulit. Banyak org yang tidak bisa menerima kebaikan. 
Di manapun dia berada, dia tidak bisa menerima kebaikan. 
Kalau pun dia bisa menerima kebaikan, ya hanya di tempat itu, setelah keluar dia tidak menjadi baik tapi kembali ke aslinya. Orang baik yang bisa nitik. Itu kelas baik.

Karena peran kegelapanlah yang menjadikan dan membuat orang menjadi tidak paham. Bagaimana bisa mendapat pemahaman kalau dia gelap? 
Yang dibutuhkan adalah butuh pencerahan. Ketika mendapat pencerakan dia baru bisa akan melihat kebaikan dan kebenaran (cahaya).

Jisim yang tidak bergerak akan membantu. Dia akan menjadi bahan bakar. Alangkah celakanya atau ruginya kalau orang yang tidak bisa dipakai dan dia akan menjadi bahan bakar.

Bagaimana bisa mencari obat jika tidak tau penyakitnya?
Bagaimana bisa mencari terang kalau tidak tau gelapnya? 
Orang tua yang njagani ada radiusnya. Tadinya menyatu di dalam. Semakin panas dan kobongan, orang tua keluar di pundak, semakin tambah panasnya semakin keluar satu jengkal dari tubuh kita, semakin panas, semakin berjarak satu meter, begitu seterusnya. Sampai bisa berjarak-jarak. Maka jagalah agar jisim kita manut njero. Nurut seng orang tua yang natake. Buatlah dingin jisim kita. Jangan membawa bara api. 

Fungsi orang tua yang dimasukkan ke dalam diri kita saja, banyak yang tidak tau, banyak yang tidak memahami.
Orang tua yang dimasukkan kita itulah yang membimbing dan mengarahkan kita. 

Abah itu panduan maksudnya adalah agar kita bisa mengikuti orangtua. Ibarat kata Abah itu memberi kita mobil sak buku petunjuknya. Agar kita bisa mengikuti bimbingan orang tua. 

Ibarat diberi mobil mewah tapi tidak pernah membuka buku pedoman atau panduannya, ya ia akan kejebak dalam mobil itu sendiri. Hanya untuk gagah gagahan tapi lupa merawat mobil atau tidak bisa cara memakainya. Akhirnya mobilnya rusak dan tidak bisa dipakai.

Abah memberi kita mobil itu sak buku panduan, sak bensine, sak STNK ne, sak BPKB ne. Tapi banyak yang kejebak bentuk mobilnya. Akhirnya rusak.

Kebenaran itu suatu saat akan terungkap, biarkan waktu yang menjawabnya. Seiring berjalannya waktu. Kebenaran itu soal waktu. 

Maqqom seseorang itu tergantung dari persepsinya. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kosong itu isi

Rabu, 27 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG KOSONG I

Kehormatan itu diberikan, bukan dicari atau diminta. 
Kalau kita menghormati orang lain berarti menandakan kita terhormat.
Bila tidak menghormati orang lain, itu juga sama halnya dengan menandakan dia tidak terhormat. 

Ketika terjebak dengan isi, itu sebenarnya justru menandakan dia tidak berisi. Isi adalah kosong, kosong adalah isi. 
Merasa kosong supaya terisi daripada merasa terisi tapi aslinya kosong. 🌙⭐

Kamis, 28 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG VISI MISI HIDUP

Timur ke barat. Itu tariqnya manusia jika memenuhi takdirnya. Wong urip itu mencari takdirnya. Pribadi seko enom sampai tuwo. Manusia yang tidak lekang di makan usia. Perjalanan dari titik nol.
Visi itu niat, misi itu perbuatan.
Allah itu melihat visi. Yang menentukan derajat manusia itu visinya. 🌙⭐

Sabtu, 7 Agustus 2016
Risalah Al Banaran 

TENTANG EMPATI

Kharisma itu bisa dibeli. Kharisma bisa juga dicari. Akan tetapi tidak bagi empati. Empati adalah berlian di hati kita yang tertutup kerak" kehidupan. Kalau tidak tidak digosok ya ia tidak akan keluar. Yang membuatkan tertutup dan mengerak itu karena ego. Ya, ego kitalah yang membuat empati menjadi tertutup.Empati itu jatuhnya di bawah. Ndingkluk. Laku tinggi itu empati. Empati itu anugerah. Secara filosofi, wong seng ndikluk asline nang nduwur. Wong seng ndangak itu asline posisine nang ngisor. Ia akan andap asor. 🌙⭐

Kamis, 11 Agustus 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG GENERASI CERDAS

Mencetak generasi cerdas bukan generasi pintar. Pendidikan pada anak itu yang ditekankan bukan pada IQ, tapi EQ dan SQ. 
Kita butuh anak yang cerdas bukan generasi pintar. Di Indonesia yang jadi patokan di IQ, mustinya EQ dan SQ. Pendidikan itu bagian kecil dari kehidupan. Sistem pendidikan yang terbaik adalah belajar sambil bermain. 

Anak itu alamnya kesenangan bukan alam kewajiban. Orang tua memberikan pendidikan dalam kesenangannya. 
Zaman sekarang akalnya lebih dewasa (matang) ketimbang jiwanya. 
Akalnya anak sekarang lebih cepat dibanding ketimbang anak jaman dulu. Teknologi mendominasi. Tanpa diimbangi dengan kematangan jiwa, teknologi biaa merusak diri anak. Anak diajarkan menggenggam dunia. Jika anak sudah menggebggam dunia, kehidupannya akan bersifat lahiriah. Dalam laku kehidupannya dia baginya hanya mengejar kesenangan, dunia diacak-acak. 
EQ dan SQ akan menggembleng jiwa anak. Wong pinter bakal ciloko, wong cerdas bakal bejo.

Yang merusak bangsa kita adalah mental korupsi, bukan narkoba. Narkoba merusak lahir manusia, namun korupsi merusak jiwa manusia. 
Buat apa kita dipandang tegas oleh bangsa lain untuk penegakkan narkoba, tapi tidak tegas kepada koruptor. Lihat saja para koruptor yang ditangkap KPK, dia terkesan tidak malu tapi terkesan bangga. Mereka malah tersenyum dan melambaikan tangan. 
EQ itu maknawiyah dari keberanian, dan SQ itu kebersihan. EQ itu merahnya, SQ itu kebersihan berpikir. 

:: Bendera merah putih diikat di kepala. Keberanian dan kebersihan berpikir. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Janji

Sabtu, 23 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG JANJI

Jangan berjanji, sebab itu hakikatnya sama seperti menantang Allah. 
Allah tidak butuh janji kita. Allah tau apa yang akan kita lakukan. 
Berjanji itu seperti merasa kuat di hadapan allah. 
Padahal Allah itu bisa membolak-balikkan hati. 
Pasrahkan saja hidup kita. Berdoalah. Mintalah perlindungan, permohonan kita kepada Allah. Itu menunjukkan kalau kita lemah. 
Janji adalah hutang.

Aib itu hakikatnya tidak ada. Aib ada hanya bagi otang yang tidak bisa memperbaikinya. Ia hanya bisa menutupi. Ketika kita bisa menghilangkan aib, maka aib tidak ada.

Syukuran itu wujud pengabdian diri kita kepada Allah, bukan pengakuan diri kepada Allah.
Bacaan syukuran harus kita tahu dulu artinya, setelah itu pahami. Setelah paham baru kita bisa berpersepsi.

Belajarlah mendengar apa yang tak terdengar, belajar melihat apa yang tak terlihat. Belajar melintas batasan. Jadilah seperti tak kebanyakan umum. Khusus. 
Jika itu dilakukan terus menerus akan melatih kepekaaan. Ia sudah berada di luar panca indra kita. Belajarlah melatih indra keenam. Kalau hanya melihat sebatas mata, mendengar sebatas telinga kita akan mudah salah paham. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Do'a

Senin, 13 Juni 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG DOA

Allah itu lebih tau tentang kebutuhan kita ketimbang diri kita sendiri. Allah memberi karena rahman dan rahimnya. Yang diberikan Allah kepada kita itu adalah kebutuhan kita, bukan keinginan kita. 
Kita berdoa itu menunjukkan kalau kita itu sebenarnya makhluk lemah. Sesungguhnya kita tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Allah.
Lahaula wala quwata illa billah; Tiada daya dan upaya kita selain pertolongan Allah. 

Doa itu permohonan. Permohonan yang kita lakukan itu ya harus ditapak. Diaplikasi kan. Doa itu hakikatnya diaplikasikan. Tak sekadar dipanjatkan. Setiap laku yang dilakukan itulah sejatinya doa kita. 

Misal kita berdoa diberikan kemudahan, berarti aplikasinya ya kita jangan mempersulit diri dan orang lain. 
Kita berdoa diberikan rejeki, ya kita jangan pelit terhadap orang lain. 
Sebab apa yang kita lakukan untuk orang lain, sejatinya ya untuk diri kita sendiri. 🌙⭐

👉Rangkuman Artikel👈

Sholawat

Sabtu, 9 Juli 2016 
Risalah Al Banaran 

TENTANG SHOLAWAT

Tawasulan sholawat. Yang membedakan dapatnya cahaya dari sholawat adalah soal hatinya masing". 
Allah bersholawat kepada Rasulullah adalah tanda kecintaan Allah kepada Rasulullah. Mengangkat Rasulullah.  

Salah itu bukan tidak baik. Salah itu tidak berbahaya. Yang tidak baik dan berbahaya itu merasa tidak salah. Jika ingin mencari kebenaran, carilah dan berkumpullah dengan orang yang mencari kebenaran bukan yang mencari ketenaran. 

Otak yang cemerlang adalah otak yang tercerahkan. Otak yang tertinggi adalah otak yang bercahaya. Akal cahaya atau akal budi. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Hutang

Sabtu, 4 September 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG HUTANG MASA LALU

Jiwa itu punya hutang dari kehidupan masa lalu. Hutang" itu musti dilunasi pada kehidupan ini. Jika beruntung terlunasi, jiwa akan meningkat ke maqqom yang lebih tinggi. 
Akan tetapi, jika tidak maka ia akan terus dituntut untuk melunasi sampai terbayar segala hutang dari zaman ke zaman hingga akhir zaman. 
Setelah dimemerdekakan, jika melakukan kesalahan dalam laku akan terhitung hutang. 
Laku bagus itu bisa untuk menutupi hutang. Terbayar oleh laku bagus itu.

Doa Nurbuwat.
Jika cahaya kebenaran datang kebatilan akan hancur. Kebatilan dalam diri akan hancur, dan orang" yang menyerang dan berbuat tidak baik kepada kita akan menyingkir.

Yang membedakan 
Pelajarannya abah sebenarnya tidak nyandak (kadohan) bagi kita, yang membuat kita bisa memahami adalah adanya corong yakni orang tua penata.

Laku bagus itu untuk menutup segala kekurangan kita. Karena Allah itu melihat hati kita. Tidak perlu dilisan.

Uang adalah alat pembayaran yang sah. 
Laku bagus adalah alat pembayaran yang sah. 
Uang adakah kesempatan. 
Uang bisa berarti doa. 
Uang bisa pembayaran yang sah.
Uang bisa berarti lakukan. 
Uang bisa berarti menaikkan.

Melakukan sesuatu untuk orang lain.
Berdaganglah dengan Allah, niscaya engkau tidak akan merugi. Akan untung terus menerus. 
Mochtar setiap zaman ada yang turun. Zaman fi zaman diturunkan untuk menata karena diburuhkan. 
Kalau musthofa hanya ada pada satu zaman tertentu. 🌙⭐

Bangsa Jin

Kamis, 8 September 2016
Risalah Al Banaran 

TENTANG BANGSA JIN

Jin dan iblis tercipta dari api. Abu Jan itu bapaknya jin. Banul Jan. 
Jin tua usianya, sebelum adam jisim tercipta dan diturunkan ke bumi. 
Bumi dihancurkan itu tiga kali. 
Zaman dinasaurus, hewan dihabiskan. Kemudian jin dihancurkan, kemudian diturunkan manusia. 
Kehidupan ada sebelum nabi adam. Bangsa Jin. Bangsa jin masih ada setelah penataan kehidupan manusia (adam). Bangsa atlantis yang menguasai adalah bangsa jin. 

Jin bentuknya kakinya seperti burung kasuari. Film avatar itu gambaran bangsa jin. 
Dulu bumi hanya ada tanaman, pohon, gunung. Gunung meletus baru muncul jin. Setelah itu diletuskan gunung berganti penataan dari jin ke bangsa manusia yakni Adam. 
Tumbuhan, binatang, jin, manusia. Kesimbangan. 🌙⭐

Suami - Istri

:: Tanah yang lembek kalau dikasih air akan tambah lembek dan jadi berlumpur. 
Tapi tanah yang kering kalau dikasih air akan lembek dan bisa ditanami jadinya subur. 

Kamis, 25 Agustus 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG SUAMI ISTRI 

Suami istri ada tahapannya, ada maqqomnya. 
1. Garwa
2. Pendamping
3. Istri

Istri itu juga ada tahapannya. 
Tugas para suami adalah menaikkan maqqom istri. 
Rama dan Shinta ~> garwa
Siwa dan Parwati ~> pendamping
Itu kenapa siwa wiridannnya sri rama, meski tidak jamannya. Rama belum lahir. 
Artinya rama derajatnya lebih tinggi dari siwa, meski siwa adalah dewa. 
Kalau kita para suami bisa menata istri, kita akan bisa menata dunia.

Manunggaling kawula gusti
Qiyamuhu binafsihi 
Kawula dan gusti masih ada jarak. Yang mencintai mencari yang dicintai. Masih ada tariq. 
Sementara qiyamuhu binafsihi sudah berdiri sendiri. Alif. Tidak ada siapa siapa selain Allah. 
Jawa, eropa, arab 
Illahi ~> maliki ~> rabbi 
Jiwa ~> qodar (kuasa, yang merajai) ~> Rabbi

Manunggaling kawulo gusti itu puncak selarasnya jisim dan jiwa (hati). Tariqnya jisim belajar manut. 
Jisim belajar jadi manut
Belajar jadi manusia. 
Atine bagus itu tatanan manusia.

Di hakikat puasa itu belajar
Mupus roso. 24 jam. Puasanya mupus roso. Hakikatnya tiap jam. Puasanya orang hakikat itu sepanjang hidup. 
Posone orangbtarekat pujian rasa. 
Orang laku hakikat itu keluar dari waktu. Kita musti belajar dari waktu. 
Di tarekat masih terikat waktu. 
Tirakatnya orang hakikat itu meniti rasa dengan tekad.

Banyak yang menggasnya menapaknya di syariat kecil. Tidak banyak yang di syariat besar. 
Syariat itu syarat. Rukun. Tata cara. 
Syariat itu jagad kecil. Hakikat jagad gede. 
Jagad cilik jagadnya panca indera. 
Jagad gede itu di atas panca indera. 
Jagad gede dari bangun tisur sampai bangun tidur lagi tirakat. 
Memupus rasa dari yang tidak baik menjadi bagus.

Seberapa banyak manfaat di hidupmu.  Bpukan seberapa panjang umurmu. Tapi seberapa manfaat umurmu. 
Waktu adalah ajal. Bukan waktu adalah uang. 
Berpikirlah setiap hari kita mau mati. 
Manfaat itu umur. Memanfaatkan umur agar umurnya bermanfaat. 🌙⭐

Zaman Keterbukaan

Kamis, 2 Februari 3017
Risalah Al Banaran 

TENTANG ZAMAN KETERBUKAAN 

Sekarang zaman becik ketitik ala ketara. Zaman sekarang adalah zaman di mana semua dibukakan oleh orang tua penata. 
Kebenaran itu adalah waktu. Waktu yang akan menjawab tentang kebenaran akan sesuatu. 
Becik ketitik itu tidak ada takutnya, sebab ia akan menemukan kebenaran pada satu waktu. 
Semoga Indonesia pendewasaannya lebih dipercepat. Bangsa kita sedang didewasakan. Dengan cara, semua dibukakan. Secara tatanan, untuk ukuran sebuah bahasa, Indonesia belum bisa dikatakan dewasa. 

Kemajuan Eropa dibanding Indonesia, setidaknya minimal 100 tahun. Artinya, Indonesia 100 tahun Indonesia mendatang, itu sama dengan kemajuan Eropa pada saat ini. Kita mengalami ketertinggalan satu abad di abnding bangsa" eropa. Untuk mengejarnya butuh waktu lama kalau tidak ada percepatan kedewasaan bangsa oleh para orang tua penata. 
Usai merdeka, Indonesia mengalami kelambatan dalam tatanan sebuah bangsa. Kenapa? Karena Indonesia kurang mau belajar. Jepang dan Cina itu tergolong bangsa yang mau belajar. Mau memperbaiki diri. 
Indonesia saat ini belum. Maka tak heran jika sering ribut antar warganya. 
Saat ini, yang bisa maju itu orang yang cerdas. Semua dibuka byak. Maka cerdas lah agar bisa menerima ilmu yang dibukakan di alam ini. Belajarlah mendengarkan sesuatu yang tidak terdengar. 

TENTANG LUKA DI DUNIA

Meskipun babak bunyak dan terluka, jangan takut. Diobati. Kalau ingin maju ya maju. Musti yakin. Kalau orang mau perang itu ya jangan takut luka. Berani luka maka ia akan berani perang. Perang lawan nafsu diri.  

Pertanyaannya bukan bagaimana agar kita tidak terluka, tapi bagaimana cara menyembuhkan luka. 
Pertanyaannya bukan bagaimana agar tidak keloncatan, tapi bagaimana caranya membersihkan loncatan-loncatan itu. 
Bersembunyi di manapun itu ya bisa keloncatan. 

Setiap manusia di dunia ini pasti luka. Tidak ada yang tidak luka. Kalau takut luka, justru membuat kita tidak akan bisa sembuh. Akhirnya jadi pendiam. Padahal pendiam itu tidak emas. Yang emas itu diam. Pendiam dan diam itu beda jauh. 

Jangan takut berlari meski beberapa kali jatuh. Bangun dan berlarilah lagi. Jatuh lagi, bangun, lari lagi. Luka itu risiko di kehidupan. 
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya meskipun luka tapi tetap bisa berlari. Nah itu. 
Ibarat Sebuah motor baru, toh suatu saat akan ada lecet juga kalau sudah dipakai. Wong namanya dipakai ya motor pasti akan lecet dan pernah kotor. Tapi ya tetap harus dinaiki biar jadi manfaat. Mosok punya motor baru mung disimpan dan dikrukupi di rumah terus. Wong di taruh di rumah terus saja toh tetap saja bisa lecet.  

Risiko lecet itu pasti ada selama kita hidup di dunia. Luka itu tidak bisa dihindari. Luka harus disadari, dihadapi dan diobati agar sembuh. 
Keberanian itu butuh keyakinan. Karena yang mendorong keberanian itu keyakinan. 
Maka menjalani hidup itu sunatullah saja. Itu sesuatu yang harus dihadapi. Sunah Rasul apa yang dilakukan dan diberikan Rasul kepada kita. Sedangkan Sunatullah adalah apa yang diberikan Allah kepada kita. Diterima dan dihadapi. 

Qodrat irodzat itu ada rahmat. 
Wes qodrat bisa diirodzati. Ada tatanannya Abah Qomar yang bisa mindah dari qodrat. Hijrah. Tatanan Abah itu tatanan loncat. Jika tidak pakai tatanan Abah, kita kalau mau hijrah bisa butuh ganti beberapa kali ganti cassing. 
Semua murid Abah membawa tatanan Abah, tapi sejauh mana membawa tatanannya Abah. Itu yang membedakan satu sama lain. 
Pelajarannya Abah itu kita diminta untuk bisa ndandani (memperbaiki) hati. Kita disuruh untuk kona'ah atau menerima (nrimo). Tatanannya Abah itu merangi penyakit ati. Ndandani hati. Nrimo. 

Kalau tatanan yang jati dari Abah apakah tidak bisa mendongrak jisim? Kenapa satu dan satunya berbeda? 
Bisa. Yang membedakan adalah karena tidak mau membuka hati. Itu yang membedakan. Kalau satu bisa membuka hatinya ya tentu orang tua akan mendongrak hatinya orang itu. Kalau tidak membuka ya maka akan mandeg malah mungkin keplorot. 
Tatanannya Abah Qomar itu tatanan yang tertinggi yang bisa merubah. Mendongrak. Maka disebut tatanan spektakuler. 
Abah pernah berkata, nanti akan dikembalikan ke golongan masing-masing. Golongan kidul akan dikembalikan ke kidul. 
Tatanan Abah itu ada di semua kelas, di semua alam. Di semua sisi ada tatanannya Abah. Maka Abah itu rahmatan Lilalamin. 

PERJALANAN RUH 

Perjalanan ruh itu meski tua tapi tidak jaminan. Semua kembali lagi ke diri kita. Meski sangat berpengaruh. Bisa ndongkrak tapi tidak jaminan. Tinggal diri kita bagaimana. Kalau perjalanan ruhnya tua pasti diisi sama Abah dengan jelas yang tua.
Kalau orang tua ya mustinya kayak orang tua laku hidupnya. Semua santrinya Abah kalau mengikuti tatanannya Abahe yang membedakan prosentasinya. 
Tidak ada yang jati karena masih pakai jisim. Kalau yang mendekati tatanan Abah itu Banaran. Karena oleh Mbahe diarahkan ke tatanannya Abahe. 

Teman" kalau memanggil Pak Arif saja. Jangan Mbah, sebab Pak Arif pernah diingatkan Mbah Arif. Tapi kalau pas kalam" gak papa manggil Mbah. Tapi kalau pas biasa ya Pak atau Mas Arif saja manggilnya. Karena jisimnya Pak Arif masih butuh gemblengan, jisimnya Pak Arif ya ada lucunya, ada marahnya juga. 
Maka kalau ke Banaran pakailah hati. Di Banaran menyediakan dan ada hati. Hati kalau ketemu hati yang muncul akan suara orang tua. Suara hati. Maka ketemu sama Mbah Arif. Suara orang tua itu semua pakai hati. Kalau sudah demikian bisa mendongrak hati. 
Kalau orang tua tampil, maka yang disuarakan ya suara orang tua. Suara hati. 

Jangan kejebak di fenomenal. Banyak orang yang terjebak dan suka dengan hal-hal yang sifatnya fenomenal. 
Orang yang kejebak itu masuknya gumunan. Padahal kita itu tidak boleh gumunan. Biasa saja. Sunatullah. Teruslah berjalan. Laku. Abah itu super sederhana. Abah itu terpilih. Teladan. Jisimnya sudah tertata. Rapi. 

Hidup kalau ingin sampai ya mengikuti petunjuk. Tinggal bisa menerima petunjuk atau tidak. Orangtua itu petunjuk. Kita sudah dikasih petunjuk. Manut orang tua. Kita akan bisa sampai. Kalau tidak mengikuti ya tidak sampai. 
Yang gak ngikutin ya karena terjebak di panca indera. Secara logika. Bukan tatanan njero. 
Orang ngikutin petunjuk itu kelihatan. Dari laku dan akhlaq. Ada perubahan dalam kehidupannya. Justru yang berbahaya yang tidak berubah. Berarti tidak mengikuti petunjuk. Ajeg. 
Pola pikirnya berubah. Pemahamannya berubah. 

TENTANG YANG DIBAWA MATI 

Yang bisa dibawa mati itu yang tersirat. Bukan yang tersurat.  
Sholat, ndarus quran, kalau itu terbatas yang tersurat tidak akan dibawa setelah mati. Yang dibawa mati yakni yang tersirat. Kalau terjebak yang tersurat ya wes mung ngono thok. Itu bisa untuk tolok ukuran. 
Segala sesuatu yang sifatnya lahiriah itu ditinggal di dunia. Sholatnya jika sebatas lahiriah yang tak akan sampai dibawa bekal sampai mati. Ia akan ditinggal begitu jisim ngglethak. 

Yang mengikuti kita hingga mati itu yang tersirat seperti jiwa kita, hati kita. Maka jadikannya suratan kita itu adalah siratan kita juga. Apa yang kau lakukan di dunia adalah cerminan dari jiwa dan hatimu. Maka itu adalah yang bisa dibawa saat ngadep Gusti. Sebab Allah itu melihat hati para hamba-nya. Bukan perbuatannya. 
Amal ibadah yang masih suratan itu akan ditinggal di dunia. Kalau amal ibadahnya itu sirataaln hatimu maka ia akan dibawa saat mati. 
Tersirat itu yang menuntun kita. Cahaya. Jiwa kita yang menuntun, seberapa terangnya cahaya kita. Mancari. 
Melakukan segala sesuatu yang tersurat dari yang tersirat. Agar nempel dan ikut kita terus. 
Kalau gak ada yang bisa dibawa mati, ya ia akan menanti di alam penantian. 🌙⭐

Golongan Beruntung

:: Kelolalah suara hati, sebab ia akan membantu dalam mengetahui Jati Diri kita. Dengan suara hati, kita bisa mengolah rasa, memetakan, dan melakukan intropeksi sebaik-baiknya. 
Jika diri sudah sadar secara Maknawiah, maka kita akan tahu tentang Hakikat hidup, tahu akan peran makhluk di dunia, peran kita di hadapan Allah, dan peran sesama dalam kehidupan.

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG GOLONGAN BERUNTUNG

Kita berdiri bukan karena kaki saya kuat tapi karena dibangkitkan ditegakkan. Kita semua pada dasarnya lemah. Kita bukan siapa". 
Jangan merasa mampu berdiri di kaki sendiri.

Mohonlah pertolongan untuk dibangkitkan agar tidak pernah jatuh. Kita tidak ada yang ada hanya Allah. 
Kita ini lemah maka jangan sombong. Kita tidak bisa bangkit jika tidak dibangkitkan. 

Memintalah jadikan masuk dalam golongan orang" yang beruntung.
Keberuntungan bukan milikmu tapi diberikan kepadamu. 

Syarat jadi orang beruntung itu orang yang mau berpikir. Orang yang berakal budi. Dengan akal budi itu membedakan kita dengan makhluk Allah yang lainnya. 

Apa-apa iso nanging orak iso ngapa-ngapa. Pilihlah Ora iso apa apa nanging iso ngopo ngopo ~> orang yang beruntung. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kehidupan

Kenali duniamu. Jangan biarkan dunia menggerakkanmu, maka kau tak akan tergilas oleh dunia.

Risalah Al Banaran

TENTANG INTI KEHIDUPAN

Jadikan kelemahanmu menjadikan kekuatanmu. Kuati dulu dari dalam.
waspadalah pada diri sendiri. Jangan lengah dan lupa.

Kita boleh bebas tapi ingat kita manusia. Kita tahu batasan manusia. Tahu mana sifat binatang, jin, manusia. Orang hidup akan mencari saudaranya. Saudara itu yang seperjalanan.

Inti dari kehidupan adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah didatangkan oleh kita. Kita kerjakan sebaik mungkin dan serapi mungkin. Alat adalah bonus. Menyelesaikan pekerjaan adalah hakikat dari kehidupan yang kita jalani.  Itulah hakikat inti dari kehidupan. Itulah hakikat dari amanah.
Berapan pun yang kita terima bathinya itulah namanya berkah.

Kalau mikir untung rugi dulu itu masuknya pamrih.  jika sudah menerima tanggungjawab ya dijalani. Itu yang dinamakan satria. 
hiduplah dulu agar pelangi menjadi hidup. 🌙⭐

Penulis : Zulkarnain

Rangkuman Artikel

Pola Pikir

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG POLA PIKIR

Pemahaman yang sempit akan mempengaruhi pola pikir. Akallah yang membimbing badan. Badan itu syariat. Akal itu tareqat. Jiwa itu hakikat. Batin itu makrifat.

Seiring meningkatnya pemahaman, akan meningkat pula keyakinan. Keyakinan itu yang membawa kita pada tariq (perjalanan) seseorang. Keyakinan harus dipupuk, jika tidak, keyakinan akan dimakan hama. 
Membuka pemahaman akan membuka pula keyakinan. Orang yang berguru ada dua yang didapatkan, jika tidak menjadi mengerti, setidaknya ia akan menjadi pintar.

Perbedaan antara pintar dan mengerti

Pintar itu di tariq, mengerti dihakikat. Orang yang mengerti sudah pasti pintar karena sudah melalui perjalanan, sedangkan orang pintar belum tentu mengerti.

Allah bekerja secara lembut. Ilmu Allah diturunkan kepada petugas" yang masuk ke dalam para" penemu. Lewat para penemu itu pula ilmu allah membuka pemahaman, membuka ilmu yang tadinya sirrullah (rahasia Allah) kini jadi bisa dirasakan dan dinikmati. 🌙⭐

Bacaan taawudz bisa menyingkirkan kegelapan yang ada di dalam diri. Akan memunculkan keaslian diri. Tumpangan" diri yang palsu akan menyingkir dan memperlihatkan diri yang asli. Baik buruk itu kerjaan akal. Memperbaiki akhlaq itu yang harus pertama  diperbaiki adalah akal. Merubah mindset dari buruk ke bagus. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Jiwa Yang Tenang

Ditulis oleh Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG JIWA TENANG

Jiwa yang sabar itu akan ada jiwa yang tenang. Dalam jiwa yang tenang mendatangkan kegigihan. Banyak orang mengejar keinginan yang sebenarnya semu.
Banyak yang mengejar keinginan dengan ngoyo, dinaikkan maknanya agar timbul kegigihan kita dalam meraihnya.

Sebab, jika sekadar keinginan yang rendah itu masuknya nafsu. Tapi naikkan secara maknawiyahnya dalam ketinggian, meski yang dilakukan prosesnya sama.

Tinggi rendahnya keinginan seseorang tergantung pada tinggi rendahnya niat dari orang tersebut. Jangan terjebak pada keinginan, rasa dan jangan berkeluh kesah.
Kebodohan paling dasar dari kita adalah ketika terjebak pada keinginan. Kualitas manusia itu terletak pada akal dan hatinya.

Yang membedakan kualitas terletak pada bukan apa yang dikerjakan tapi mengapa dikerjakan. Yang memakai cincin adalah rasul. Batu cincin adalah simbol dari tugas. Dipakai di tangan kanan di jari manis maknawiyah dari tariq atau perjalanan. Tugas dari perjalanan, agar menjadi bahan tuntunan dan bahan ketuhanan.  Jangan kejebak menjadi bahan tujuan.

Dibalik kelemahan ada kelebihan dan kekuatanmu. Jika bisa menghilangkan kelemahan maka akan terjadi peleburan dan menghasilkan kekuatan. 🌙⭐

Jangan dikuasai waktu, tapi kuasailah waktu agar tak terbatas ruang dan waktu. Genggamlah dunia.  kuasailah 1/3 duniamu.
Jangan membiasakan diri terjadwal oleh aktivitas dunia.Jangan terbawa arus dunia. Yang mengatur dunia adalah waktu.  Jangan masuk ke urusan dalam. Hanya luarnya saja.
Waktu adalah batasan ruang yang akan menghijab kita. Carilah jembatan.  Kita tidak akan bisa mengusai waktu jika dikuasai waktu. Orang yang merdeka adalah orang yang tidak dikuasai waktu. Maka bebaskan hati. 🌙⭐

Sodaqoh lebih mempercepat naiknya maqqom daripada puasa, dzikir dan wirid. Berbicara tentang kebagusan itu mengasah rasa, meningkatkan keyakinan dan pemahaman.
Berbicara kebagusan itu juga masuk kategori diamnya dzikir bicaranya wirid. Sawan itu aura atau energi negatif. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Jalal dan Jamal

Risalah Al Banaran 

TENTANG JALAL DAN JAMAL

Ada dua persepsi manusia tentang Allah: 

• Allah itu Jalal (keagungannya) 
• Allah itu Jamal (keindahannya). 

Menjalankannya semua perintah Allah karena takut. Jika tidak menjalankannya takut dan dipikirkan murkanya Allah. 
Allahu Akbar. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Maghdoh. Berpikirnya untuk diri sendiri. 

Menjalankannya semua perintah Allah karena ingin dikasihi. Kalau tidak dijalani takut tidak mendapatkan kasihnya Allah
Laillahaillalah. Berpikirnya dari sudut pandangan manfaatnya dan mudhorot. 
Visinya yang beda. Persepsinya. Muamalah. 
Dalam hidupnya berkarya dan membawa manfaatnya. Untuk orang lain.

Maghdoh ~> Diam kecuali diperintah.
Muamalah ~> Bebas kecuali yang dilarang.

Allah Jalal wal Jamal. 
Diam kecuali diperintah. 
Masuknya diamnya dzikir bicaranya wirid. Kaki di gunung kepala di laut. 🌙⭐

Rangkuman Artikel