Kamis, 05 Januari 2017

Derajat Manusia

Allah Yang Maha Tinggi menciptakan roh suci sebagai ciptaan yang paling sempurna, yang pertama diciptakan, di dalam alam wujud mutlak bagi Zat-Nya. Kemudian Dia mengembalikannya kepada ciptaan yang serendah-rendahnya.

Tujuan Dia berbuat demikian ialah untuk  mengajarkan roh suci mencari jalan kembali kepada yang sebenar-benarnya di tahap Maha Kuasa, mencari kedudukannya yang dulu yang dekat dan akrab dengan Allah.

Diturunkan-Nya roh suci pada utusan-utusan-Nya, wali-wali-Nya, kekasih-kekasih dan sahabat-sahabat-Nya. Dalam perjalanannya, Allah mengantarkannya mula-mula pada kedudukan akal penyebab bagi keesaan, bagi roh universal, alam nama-nama dan sifat-sifat Ilahi, alam hakikat pada Muhammad s.a.w.

Roh suci memiliki dan membawa benih kesatuan. Jika melalui alam ini ia dipakaikan cahaya suci dan dinamakan ‘roh sultan’. Jika melalui alam malaikat yang menjadi perantara pada mimpi-mimpi, ia mendapat nama ‘roh perpindahan’. Jika akhirnya ia turun ke dunia kebendaan ini ia dibaluti dengan daging yang Allah ciptakan untuk penyesesuaian makhluk-Nya. Ia dibaluti oleh jirim yang kasar untuk menyelamatkan dunia ini kerana dunia kebendaan jika terhubung secara langsung dengan roh suci maka dunia kebendaan akan terbakar menjadi abu. Dalam hubungannya dengan dunia ini ia dikenali sebagai kehidupan, roh manusia. 

Tujuan penciptaan roh suci ke tempat yang paling rendah ini ialah supaya ia mencari jalan kembali kepada kedudukan asalnya, maqam kedekatan, ketika ia masih di dalam bentuk berdaging dan bertulang ini. Ia sepatutnya datang ke alam benda yang kasar ini, dan dengan melalui hatinya yang berada di dalam mayat ini, menanamkan benih kesatuan dan menunbuhkan pokok keesaan di dalam dunia ini.

Akar pokok masih berada pada tempat asalnya. Dahannya memenuhi ruang kebahagiaan, dan di sana demi keridaan Allah, mengeluarkan buah kesatuan. Kemudian di dalam bumi hati roh itu menanamkan benih agama dan bercita-cita menumbuhkan pokok agama agar diperoleh buahnya, tiap satunya akan menaikkannya pada tingkat yang lebih dekat dengan Allah. 

Allah membuatkan jasad atau tubuh untuk dimasuki oleh roh dan roh ini masing-masing mempunyai nama yang berbeda-beda. Diletakkan-Nya roh manusia, roh kehidupan di antara daging dan darah. Diletakkan-Nya roh suci di tengah-tengah hati, dimana ruang bagi jirim yang sangat indah untuk menyimpan rahasia di antara Allah dengan hamba-Nya.

Roh-roh ini berada pada tempat yang berbeda-beda dalam tubuh, dengan tugas yang berbeda, urusan yang berbeda, masing-masing seumpama pembeli dan penjual barang yang berlainan, mendapat faedah yang berbeda. Perniagaan mereka sentiasa membawa kepada banyak manfaat dalam bentuk nikmat dan rahmat Allah. 

“Dari apa yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terang, (mereka) mengharapkan perniagaan yang tidak akan rugi”. (Surat Fatir, ayat 29). 

Layaklah bagi setiap manusia mengetahui urusannya di dalam alam wujud dirinya sendiri dan memahami tujuannya. Dia harus faham bahwa dia tidak bisa mengelak dari apa yang telah dihukumkan sebagai benar untuknya dan digantungkan dilehernya.  

“Tidaklah (mau) dia ketahui (bagaimana keadaan) apabila dibongkar apa-apa yang di dalam kubur? Dan dilahirkan apa-apa yang di dalam dada?” (Surat ‘Aadiyat, ayat 9).

“Dan tiap-tiap manusia Kami gantungkan (catatan) amalannya pada tengkuknya…” (Surat Bani Israil, ayat 13). 

Rangkuman Artikel

Tidak ada komentar: