Sabtu, 23 Juli 2016
Risalah Al Banaran
TENTANG JANJI
Jangan berjanji, sebab itu hakikatnya sama seperti menantang Allah.
Allah tidak butuh janji kita. Allah tau apa yang akan kita lakukan.
Berjanji itu seperti merasa kuat di hadapan allah.
Padahal Allah itu bisa membolak-balikkan hati.
Pasrahkan saja hidup kita. Berdoalah. Mintalah perlindungan, permohonan kita kepada Allah. Itu menunjukkan kalau kita lemah.
Janji adalah hutang.
Aib itu hakikatnya tidak ada. Aib ada hanya bagi otang yang tidak bisa memperbaikinya. Ia hanya bisa menutupi. Ketika kita bisa menghilangkan aib, maka aib tidak ada.
Syukuran itu wujud pengabdian diri kita kepada Allah, bukan pengakuan diri kepada Allah.
Bacaan syukuran harus kita tahu dulu artinya, setelah itu pahami. Setelah paham baru kita bisa berpersepsi.
Belajarlah mendengar apa yang tak terdengar, belajar melihat apa yang tak terlihat. Belajar melintas batasan. Jadilah seperti tak kebanyakan umum. Khusus.
Jika itu dilakukan terus menerus akan melatih kepekaaan. Ia sudah berada di luar panca indra kita. Belajarlah melatih indra keenam. Kalau hanya melihat sebatas mata, mendengar sebatas telinga kita akan mudah salah paham. 🌙⭐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar