Rabu, 27 Juli 2016
Risalah Al Banaran
TENTANG KOSONG I
Kehormatan itu diberikan, bukan dicari atau diminta.
Kalau kita menghormati orang lain berarti menandakan kita terhormat.
Bila tidak menghormati orang lain, itu juga sama halnya dengan menandakan dia tidak terhormat.
Ketika terjebak dengan isi, itu sebenarnya justru menandakan dia tidak berisi. Isi adalah kosong, kosong adalah isi.
Merasa kosong supaya terisi daripada merasa terisi tapi aslinya kosong. 🌙⭐
Kamis, 28 Juli 2016
Risalah Al Banaran
TENTANG VISI MISI HIDUP
Timur ke barat. Itu tariqnya manusia jika memenuhi takdirnya. Wong urip itu mencari takdirnya. Pribadi seko enom sampai tuwo. Manusia yang tidak lekang di makan usia. Perjalanan dari titik nol.
Visi itu niat, misi itu perbuatan.
Allah itu melihat visi. Yang menentukan derajat manusia itu visinya. 🌙⭐
Sabtu, 7 Agustus 2016
Risalah Al Banaran
TENTANG EMPATI
Kharisma itu bisa dibeli. Kharisma bisa juga dicari. Akan tetapi tidak bagi empati. Empati adalah berlian di hati kita yang tertutup kerak" kehidupan. Kalau tidak tidak digosok ya ia tidak akan keluar. Yang membuatkan tertutup dan mengerak itu karena ego. Ya, ego kitalah yang membuat empati menjadi tertutup.Empati itu jatuhnya di bawah. Ndingkluk. Laku tinggi itu empati. Empati itu anugerah. Secara filosofi, wong seng ndikluk asline nang nduwur. Wong seng ndangak itu asline posisine nang ngisor. Ia akan andap asor. 🌙⭐
Kamis, 11 Agustus 2016
Risalah Al Banaran
TENTANG GENERASI CERDAS
Mencetak generasi cerdas bukan generasi pintar. Pendidikan pada anak itu yang ditekankan bukan pada IQ, tapi EQ dan SQ.
Kita butuh anak yang cerdas bukan generasi pintar. Di Indonesia yang jadi patokan di IQ, mustinya EQ dan SQ. Pendidikan itu bagian kecil dari kehidupan. Sistem pendidikan yang terbaik adalah belajar sambil bermain.
Anak itu alamnya kesenangan bukan alam kewajiban. Orang tua memberikan pendidikan dalam kesenangannya.
Zaman sekarang akalnya lebih dewasa (matang) ketimbang jiwanya.
Akalnya anak sekarang lebih cepat dibanding ketimbang anak jaman dulu. Teknologi mendominasi. Tanpa diimbangi dengan kematangan jiwa, teknologi biaa merusak diri anak. Anak diajarkan menggenggam dunia. Jika anak sudah menggebggam dunia, kehidupannya akan bersifat lahiriah. Dalam laku kehidupannya dia baginya hanya mengejar kesenangan, dunia diacak-acak.
EQ dan SQ akan menggembleng jiwa anak. Wong pinter bakal ciloko, wong cerdas bakal bejo.
Yang merusak bangsa kita adalah mental korupsi, bukan narkoba. Narkoba merusak lahir manusia, namun korupsi merusak jiwa manusia.
Buat apa kita dipandang tegas oleh bangsa lain untuk penegakkan narkoba, tapi tidak tegas kepada koruptor. Lihat saja para koruptor yang ditangkap KPK, dia terkesan tidak malu tapi terkesan bangga. Mereka malah tersenyum dan melambaikan tangan.
EQ itu maknawiyah dari keberanian, dan SQ itu kebersihan. EQ itu merahnya, SQ itu kebersihan berpikir.
:: Bendera merah putih diikat di kepala. Keberanian dan kebersihan berpikir. 🌙⭐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar