Minggu, 29 Januari 2017

Istri Shalehah wajib Baca dan Amalkan

Diriwayatkan oleh Salman al-Farsi Ra bahwa pada suatu hari datanglah Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Ra ke rumah Rasulullah SAW dengan wajah pucat dan air mata berlinang.

Maka Rasulullah SAW bertanya, " Mengapa kau anakku ?

Fatimah menjawab, " Terjadilah antara aku dan Ali saat bergurau dan bercakap-cakap, tiba-tiba ada kata-kata yang keluar dari mulutku yang membuat dia marah, setelah aku tahu Ali marah padaku, maka menyesal dan bersedihlah aku, maka aku merayu dan mengelilingi sampai 72 putaran sampai kelihatan ia ridho padaku dan terkulum senyum di bibirnya dengan ramah, aku takut kepada Tuhanku."

Maka Rosul berkata kepadanya, " Wahai anakku! Demi yang telah mengutusku dengan haq sebagai nabi sesungguhnya seandainya kau mati sebelum Ali ridho kepadamu, aku tidak akan solat (jenazah) untukmu."

" Hai anakku ! Apakah kau tidak mengerti bahwa kerelaan dan keridhoan suami adalah keridhoan Allah dan marahnya suami adalah marahnya Allah."

" Wahai anakku, wanita manapun yang beribadah seperti ibadahnya Maryam binti Imron, tetapi tidak diridhoi oleh suaminya, tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah.

Hai anakku ! Sebaik-baik amal perbuatan wanita ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan yang lebih afdhol dari pada duduk menenun, menjahit."

" Hai anakku ! Duduk satu jam menjahit (pakaian suami dan anak-anaknya) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah setahun dan Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang mati syahid untuk tiap-tiap jenis pakaian yang dirajut, ditenun atau dijahit."

" Hai anakku! Orang yang merajut dan menenun untuk pakaian suaminya dan anak-anaknya diwajibkan ia masuk surga dan diberi kota di surga untuk tiap orang yang memakai pakaian dari hasil kerjanya."

Sayidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan hadis Rasulullah SAW mengenai setiap istri yang tidak menghormati status suaminya.

"Wanita yang berkata kepada suaminya bahawa ia tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, maka Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya."

Hadis Riwayat Imam Ibnu Majah dan An-Nasai .
maaf ..


Rangkuman Artikel

Tidak ada komentar: