Kamis, 03 Agustus 2017

Sumur Usman

Di Madinah, tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama: Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma.

Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Diwaktu-waktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya dan rakyat Medinah pun terpaksa harus tetap membelinya. Karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan ini, Rasulullah berkata: "Kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga".

Seorang Sahabat Nabi bernama Usman bin Affan (jeli sekali pemikiran beliau) mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma: "Aku akan membeli setengah dari sumurmu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya".

Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki.
Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari keesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi.
Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya.

Tentu saja Usman tidak harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. Sampai sekarang di Madinah, sumur tersebut dikenal dengan nama "Sumur Usman",atau "The Well of Usman." Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara didunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu dan pendidikan.
Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua didunia atas nama Usman bin Affan.
Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang disaat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun. (Atau setara 200 Milyar pertahun).

Sang Yahudi tidak akan penah menang. Kenapa? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama:
"Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan". Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati.

Inilah cara memajukan Islam secara cerdas dan barokah dunia akherat.

Boleh dishare biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa 😄
Rasulullah S.A.W bersabda : "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Aamiin ya Rabbal'alamin

Jumat, 26 Mei 2017

Seniman Sejati

Menikah adalah seni menata. Disitulah letak segala budidaya tercurah. Lengkap dengan segala perasaan yang tercurah. Menjalani kehidupan Rumah Tangga harus dengan segenap jiwa raga serta batin.

Rumah tangga adalah cerminan lahir batin manusia sebagai hamba Sang Pencipta.

Begitulah lur dulur.. ayo belajar seni dalam kehidupan. Karena sejatinya seni ada dalam kehidupan Rumah Tangga.

Istri=Lahir
Pendamping=Jiwa
Garwo(SIGARANING NYOWO)=BELAHAN HATI💖
Puncaknya CINTA💖💛💙💚💝

Seniman sejati dialah PUJANGGA CINTA

#Risalah Al Banaran#

Kamis, 25 Mei 2017

Sudah Bersihkah Niat Anda

Setiap manusia mampu melakukan suatu perubahan. Dan yang mendorong suatu perubahan itu adalah niat. Sedangkan yang mendorong niat adalah fikiran.

Fikiran baik akan mendorong niat baik begitu pula sebaliknya. Dan niat baik akan mendorong manusia melakukan perubahan yang baik begitu juga sebaliknya.

Manusia seringkali berubah. Itu adalah proses perjuangan manusia dalam kehidupan untuk menemukan HIDUPNYA sehingga bisa bertemu dengan SANG MAHA HIDUP.

Bersihkan niat dengan membersihkan fikiran. Karena fikiran sangat berpengaruh pada niat manusia. Baik maupun buruk.

#Risalah Al Banaran#

Senin, 24 April 2017

Cinta Oh Cinta

Pada dasarnya manusia mempunyai masalah dengan cinta. Cinta menurut persepsi masing-masing. Seberapa butakah HATI MANUSIA..?

Kadar cinta manusia terukur dengan ketidak butaan hati manusia. Semakin buta hati manusia maka semakin semu cinta yang dia dapatkan. Manusia yang dalam kegelapan tidaklah mungkin menemukan Cinta Sejati.

CAHAYA HATIlah yang menuntun manusia pada CINTA. AYAT AYAT CINTA hanya bisa terbaca oleh mereka yang Terang Hatinya. Beruntunglah manusia yang bisa membaca AYAT AYAT CINTA.

Sedangkan manusia yang gelap hatinya, mereka akan diberi AYAT AYAT SETAN. Waspadalah "KEGELAPAN TERJADI BUKAN HANYA KARENA NIAT SI PELAKU, TAPI KARENA ADA KESEMPATAN".

Belajarlah mengenal CINTA dari ORANG TUA. Beliaulah yàng memberi AYAT AYAT CINTA, yang sebelumnya menerangi hati sehingga bisa membaca AYAT AYAT CINTA dariNYA. Beliaulah yang membimbing atas nama CINTA. Karena beliau SANG PECINTA SEJATI.

Kamis, 20 April 2017

SAMUDERA PENGAMPUNAN

Sebesar apapun dosa manusia bagaikan setitik air di samudera pengampunan-Nya. 

Jangan takut salah tapi takutlah kalo merasa tidak salah, merasa sudah bener, merasa sudah baik dan bersih. 

Takut salah iku mengecilkan hati. Manusia itu dibuat salah agar tahu dan ingat istighfar. Liku-liku kehidupan manusia dibentur-benturkan, dibuat kepepet. Kalau sudah begitu timbullah pasrahnya.

Sabtu, 25 Maret 2017

Ternyata Tuhan Ada 2

TENTANG AGAMA TAUHID

Tuhan itu ada dua :

1. Tuhan yang menciptakan manusia
2. Tuhan yang diciptakan manusia. 

Pertanyaannya, kita termasuk golongan penyembah Tuhan yang mana? Perwujudan Tuhan di dunia itu yang bagaimana? Dan Tuhan yang diciptakan manusia yang bagaimana?

Perwujudan Tuhan di dunia itu ada dalam : 

1• Pemimpin yang adil 
2• Orang tua (termasuk para wali, ibu)
3• Suami

Ketiga-tiganya termasuk manifestasi (perwujudan) Tuhan dalam dunia ini. 

Tuhan tidak menciptakan agama. Agama itu ciptaan manusia. Tuhan tidak melihat agama manusia tetapi melihat hati manusia. Tuhan apakah yang ada di hati manusia?
Tugas Dajjal-lah yang kemudian bergerak untuk memplesetkan hati manusia. Dari yang semula Tuhan yang menciptanya, kemudian dibelokkan dengan cara menciptakan Tuhannya sendiri.

Kalau Tuhan menciptakan agama, kenapa Tuhan tidak menciptakan agama Islam saja, Kristen saja atau yang lainnya? Makanya Tuhan tidak menciptakan agama.

Semua agama itu naiknya ke arah Tauhid (satu). Ibarat kata, Tauhid itu telanjang dan agama adalah bajunya. Agama itu ageman alias pakaian. Sandangan. 

Yang membedakan antara satu dengan yang lainnya yakni, pilihan manusia ingin memakai pakaian apa dalam menyembah Tuhannya.

Seiring berjalannya zaman, Ketauhidan manusia juga disempurnakan. Juga termasuk para Nabi yang membawa kitabnya. Setiap kitab yang diturunkan adalah pedoman atau tuntunan untuk manusia dalam menyempurnakan ketauhidannya. 

Puncak ketauhidan itu adalah rahmatan lil alamin. Rahmat sekalian alam. Dan yang membawanya adalah Muhammad bin Abdullah.

Tujuan kita hidup di kehidupan ini adalah untuk menyempurnakan ketauhidan kita masing-masing. Menyempurnakan dan merapikan alam masing-masing.
Jadikanlah kehidupan kita sebagai manifestasi (perwujudan) dari sifat Tuhan. ⭐🌙

Penulis : Zulkarnain M

Rangkuman Artikel

Jumat, 03 Maret 2017

Munafik Lebih Bahaya daripada Kafir

TENTANG MUNAFIK
Penulis Zulkarnain M

Kearifan adalah pegangan hidup. Kearifan jangan dipertaruhkan. Kearifan adalah tuntunan dan penasihat diri kita.
Mintalah diperjalankan, agar setiap hidup kita itu atas kehendaknya, supaya diperjalankan. Bukan sak karepe dewe.
Orang tua didatangkan karena ada kegelapan. Peran orang tua untuk menerangi.

Yang bisa menghancurkan dunia itu bukan orang kafir, tapi orang munafik. Kenapa? Karena kafir itu nampak, sedangkan munafik itu tidak nampak.
Munafik itu musuh dalam selimut. Bahkan, orang munafik itu tidak tahu kemunafikannya.
Yang memunculkan kemunafikan kita itu salah satunya adalah kepintaran kita sendiri. Itu yang memacu. Tidak ada orang munafik itu bodoh. Tidak ada. Semakin pintar semakin munafik.
Orang munafik tempatnya di kerak bumi. Dasar neraka. Kemunafikan kita yang menjadikan ego kita.

Kafir itu njobo. Munafik itu njero. Makane angel ngerti wong iku munafik opo ora. Misal: merasa diri sudah baik itu juga munafik.
Kenapa semua nabi mengklaim dirinya dholim, karena untuk menghancurkan sifat" munafik dalam diri.
Setiap nabi mempunyai doa istighfar. Nabi Yunus, Musa, Ibrahim, Adam, Isa, Muhammad.
Di zaman sekarang tidak banyak yang merasa dholim, tapi rumangsane didholimi.

Rumangsa punya apa dimiliki itu juga bagian dari munafik. Itu yang dimiliki punya siapa? Kita itu sejatinya tidak punya apa-apa. Maka aja pelit". Itu tanda tidak mensyukuri. Ia mengingkari syukur. Apa yang dia peroleh rumangsa hasil kerja kerasnya sendiri. Belajarlah mewaspadai sifat" munafik luar, sebab itu pintu. Jujur adalah salah satu antisipasinya. Jangan mengada-ada. Kalau sudah pinter ia akan jago ngeles. Biasakanlah untuk apa adanya. Jangan ada yang ditutup"i apalagi merekayasa.
Kalau tidak bisa melewati pintu luar, dia tidak akan bisa mengerti atau kebuka pintu dalam.

Intelektual lebih berbahaya untuk sifat munafik luar maupun dalam. Orang yang munafik itu tidak mengikuti hidup. Tapi hidup yang disuruh mengikutinya. Karena kekuatannya ada diintelektual. Dia merasa kuat. Merasa bisa dan punya apa".

Kenapa para nabi melakukan istighfar. Para nabi melakukan pengajuan kesalahan. Mohon ampun sama Allah.
Kita memakai ightifar semua para nabi. Kita sudah diberi bacaan istighfar para nabi". Buat pelajaran bagi kita. Bukan hanya dijadiman sekadar kisah. Ada bacaannnya.
Bertingkat di semua sisi. Di sisi kehidupan ada kemunafikan yang mengiringi perjalanan hidup kita. Dia mengikuti hidup kita.
Munafik adalah bayangan kegelapan kita. Selalu mengiringi perjalanan kehidupan kita.
Yang bagus adalah, sisi kegelapan kita tepat di bawah dari sifat manusia kita. Itu bisa terjadi karena adanya cahaya dari diri kita. Jangan jauh" dari cahaya.  Berdirilah tepat di bawah cahaya sinar matahari. Agar bayangan (kegelapan) kita tidak besar. Ia mengecup dan ngumpul di satu titik di bawah telapak kaki kita. Itu hakikat perjuangan petjalanan hidup kita.

Selalu beradalah di bawah sinar matahari. Itu titik terendah bayangan kegelapan kita. Semakin jauh dari cahaya, akan semakin besar bayangan kegelapan kita.
Orang yang berada dalam kegelapan, dia tidak akan menemukan bayangannya sendiri sebab ia sudah menyatu. Kenapa? Karena tidak ada cahaya dalam dirinya. Dia merasa tenang-tenang saja. Gak ana bayangan (kegelapan), yo memang, amergo bayangan ro deknene wes menyatu. Makane uripe merasa ayem" wae.
Padahal tanda orang hidup itu, dia akan selalu resah dengan kemunafikan yang mengikutinya. Dia resah karena diikuti bayangannya sendiri.
Tapi kalau tidak resah, malah enjoy, justru itu yang berbahaya karena dia sudah menyatu dengan kegelapan.

Gelisah itu menandakan ada cahaya dalam kehidupannya. Orang yang nyaman dengan kehidupannya menandakan tidak ada cahaya dalam kehidupannya. Berhenti tariqnya.
Perhatikanlah bayangan kita sendiri daripada bayangan orang lain. Karena bayangan adalah sisi kegelapan kita. Semakin besar bayangan itu tandanya semakin jauh dari cahaya. Hingga ia sudah menyatu dengan bayangannya, menyatu dengan kegelapannya. Kegelapan itu mengikuti dimana ada cahaya. Jika tidak ada bayangan dalam dirinya, justru dipertanyakan dimanakah dia berada? Dalam kegelapanlah?

Istighfar mendekatkan kita ke cahaya. Semakin dekat cahaya, bayangan kita akan semakin mengecil hingga tepat berada di bawah kaki kita. 
Manusia banyak yang tidak memperhatikan bayangan mereka sendiri. Malah banyak yang asyik dengan bayangan orang lain, bahkan tak sedikit yang tidak merasa kalau dirinya sudah menyatu dengan bayangan (kegelapannya) sendiri. ⭐🌙

Rangkuman Artikel

Selasa, 28 Februari 2017

Bumi

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG BUMI

Awal dimulainya penataan di muka bumi yakni pada jaman Nabi Nuh. Saat itu Allah menenggelamkan seluruh daratan dan menggantikannya dengan air. Maka dibuatlah banjir besar di muka bumi. Seluruh kehidupan dilenyapkan kecuali yang patuh kepada Nuh AS. Allah menenggelamkan seluruh daratan tanah di dunia karena saat itu banyak kegelapan. Pada jaman itu banyak yang tidak mengikuti ajakan Nabi Nuh menyembah Allah. Tujuan dilenyapkan seluruh umat saat itu adalah untuk melakukan penataan awal, memulai peradaban baru.

Nuh keturunan Nabi Sys. Nabi Syits adalah penata Nabi Nuh. Ketika Nabi Nuh menerima mandat untuk melakukan penataan baru, maka Allah pun melenyapkan seluruh makhluk yang ada di dunia saat itu. 
Semua peradaban ditenggelamkan, yang tersisa hanya kaumnya nabi nuh. Kita adalah kaum atau keturunannya nabi nuh. Benar jika dikatakan kita adalah anak cucu Adam, sebab Nabi Nuh juga keturunan dari Nabi Adam dari jalur anak Adam yang bernama Syits hingga sampai kepada Nabi Nuh.  Nabi Syits sampai sekarang masih hidup. Ia bertugas menjaga dunia.

Saat jaman Nabi Nuh, tidak ada daratan. Semuanya berupa laut. Semua ditenggelamkan.  Bagaimana proses terjadinya daratan (tanah) setelah banjir besar itu? Saat itulah dimulainya proses penataan awal. Ditandai dengan gravitasi bumi. Gravitasi terjadi untuk keseimbangan.

Dari yang semula berupa lautan, oleh Allah air tersebut diserapkan ke bawah permukaan laut. Sebagian masuk ke bumi. Dalam perut bumi kemudian dikumpulkan sebagian ke kutub utara dan kutub selatan untuk dijadikan es. Terjadinya grativasi itu ditandai dengan menyerapnya air ke bumi dan dipadatkan menjadi tanah dan sebagian dijadikan es.
Maka benar jika dikatakan kalau kutub utara dan kutub selatan mencair, bumi akan tenggelam. Bumi akan dipenuhi oleh air. Air akan naik dan bumi tidak akan ada tanah. Bumi akan kembali menjadi lautan.

Pada jaman Nabi Nuh tidak dikenal atau belum ada istilah kutub utara dan kutub selatan. Penamaan kutub utara dan kutib selatan itu setelah Nabi Nuh.  Dulu bumi suhunya bisa mencapai di atas minus 100 derajat. Hal itu terjadi karena untuk membekukan air menjadi es.

Jika ingin selamat maka bersahabat dengan alam. Tugas kita sebagai khalifah Allah adalah untuk menata bumi, bukan justru melakukan kerusakan di muka bumi.  Bumi yang sedemikian keruhnya telah diperakkan kembali.

Secara maknawiyah, disisihkannya air di kutub utara dan kutub selatan, ada bagian yang tersisa yakni utara dan barat. Itulah bagian yang digunakan untuk manusia dalam bertariq (perjalanan) setelah semua makhluk dilenyapkan pada jaman Nuh (kecuali yang patuh) yang ditandai dengan penataan awal di bumi.

Rabbul masyriqi wal maghribi, Allah tuhan timur dan barat.  Tariq itu diperlukan manusia untuk menjalani laku kehidupan di bumi. 
Sebagaimana yang digambarkan bumi yang berbentuk bulat. Itu tandanya hidup terus berjalan.

Tariqnya manusia dari timur dan barat. 
Hidup itu sederhana sebagaimana berjalan dari timur ke barat.  2/3 bumi itu isinya dalah daratan. Di daratan itulah manusia menapak. Melakukan perjalanan atau tariq. Tapi dalam perjalanan dari barat ke timur itu tentu ada lika-likunya. Ada perjuangan dalam setiap tariqnya.

Gambaran bumi itu seperti tubuh kita, sebagian besar berisi air. Cairan. Dunia itu maknawiyahnya adalah diri kita, jisim kita. Ada kesamaan sebagaimana gambaran bumi dan tubuh kita.  Semisal, jaman dulu tidak ada manusia yang kekurangan cairan. Sama, dulu  bumi juga tidak ada kekeringan sebab hampir seluruhnya berupa lautan.  Namun seiring perjalanannya, kini banyak dijumpai kekeringan.

Hanya manusia yang bisa menjadi khalifah. Bukan jin. Maka belajar menjadi khalifah bagi diri kita sendiri. Belajar menjadi manusia. Belajar mengenali diri agar bisa mengenali Illahi.

Pada hakikatnya manusia iti tidak butuh peraturan. Sebab jika benar" pada maqqom manusia tentu sudah teratur hidupnya, bukan hanya jisimnya saja yang manusia. 
Manusia itu yang menata atau mengatur. Manusia lah yang membuat peraturan. Yang membutuhkan peraturan itu hewan. Yang butuh diatur atau ditata itu hewan. 

Belajar menjadi manusia agar bisa menata. Karena manusia mempunyai segala jenis sifat karenanya disebut makhluk sempurna. Makhluk yang sempurna itu manusia, bukan jisim manusia. 
Pekerjaan yang sifatnya merusak itu bukan manusia. Terlebih membuat kerusakan di muka bumi. Meski jisimnya manusia tapi dalamnya tidak. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kamis, 09 Februari 2017

Orang Baik

Penulis Zulkarnain
Risalah Al Banaran 

TENTANG ORANG BAIK

Orang baik itu bertahap:
1. Orang yang bisa membedakan baik dan buruk. 
2. Orang yang mau menerima kebaikan dan kebaikan itu bisa menjadikannya baik bagi dirinya. (Belajar. Musti peka. Butuh Tafakur)
3. Orang yang bisa menerima keburukan dan menjadikannya kebaikan bagi dirinya. (Perjuangan sendiri)

Dalam tahap ketiga itu, menjadikan segala sesuatunya menjadi kebaikan bagi dirinya. Meski menerimanya jelek.
Baru bisa naik ke maqqom bagus. Bagus itu sholeh. Orang yang bagus itu yamg sholeh hatinya. Berakhlaq bagus.

Seminggu dua kali kita memotivasi diri sendiri. Sholeh itu bukan atas apa yang kau kerjakan. Orang sholeh itu yang bisa memperlakukan segala sesuatunya dengan baik. Termasuk memperlakukan orang lain. 
Orang sholeh itu pasti dalam ilmunya. Seperti lirik dalam Syi'ir Tampil Eaton; "Orang kang sholeh kumpulana."

Jika kau ingin melihat kedalaman ilmu seseorang, lihatlah dari bagaimana dia memperlakukan orang lain. Bukan dari ibadahnya. 

Jika tidak ada surga dan neraka apakah manusia mau bersujud? Manusia itu banyak yang mengharap surga dan menolak neraka. 
Surga itu pamrih. Tuhan itu tidak ada di surga. Jika masuk surga belum tentu ketemu Tuhan. 
Surga adalah sebagian kecil dari nikmat Nya. Jika kita ketemu Tuhan, kita akan menemukan nikmat yang tak terhingga.

Surga bisa dibayangkan karena di Alquran dituliskan. Tapi ketemu Tuhan itu tidak bisa digambarkan dan dibayangkan. Tak bisa dituliskan. Jika ketemu Tuhannya, betapa besar nikmat yang tak terhingga.

Bahasa hati itu yang keluar ketuhanan, kebenaran. Bahasa akal itu yang keluar keduniawian.
Kalam" itu yang membuat kita naik. Fatwa pujangga.

Kesibukan di dunia itu membelenggu. Ia akan menggilas kita. Orang yang bisa keluar dari waktu sudah terbiasa lega. Orang yang terbelenggu waktu adalah yang tidak lega. 🌙⭐

Menjadi orang baik itu bertingkat. Orang baik itu bukan yang tidak pernah salah, tapi ia mengerti akan kesalahannya dan mau berubah menjadi baik. 
Baik itu masih di kelas syariat.

Orang yang bisa menerima kebaikan sudah diterima di dalam hatinya. Tidak hanya di sekitar kulit. Banyak org yang tidak bisa menerima kebaikan. 
Di manapun dia berada, dia tidak bisa menerima kebaikan. 
Kalau pun dia bisa menerima kebaikan, ya hanya di tempat itu, setelah keluar dia tidak menjadi baik tapi kembali ke aslinya. Orang baik yang bisa nitik. Itu kelas baik.

Karena peran kegelapanlah yang menjadikan dan membuat orang menjadi tidak paham. Bagaimana bisa mendapat pemahaman kalau dia gelap? 
Yang dibutuhkan adalah butuh pencerahan. Ketika mendapat pencerakan dia baru bisa akan melihat kebaikan dan kebenaran (cahaya).

Jisim yang tidak bergerak akan membantu. Dia akan menjadi bahan bakar. Alangkah celakanya atau ruginya kalau orang yang tidak bisa dipakai dan dia akan menjadi bahan bakar.

Bagaimana bisa mencari obat jika tidak tau penyakitnya?
Bagaimana bisa mencari terang kalau tidak tau gelapnya? 
Orang tua yang njagani ada radiusnya. Tadinya menyatu di dalam. Semakin panas dan kobongan, orang tua keluar di pundak, semakin tambah panasnya semakin keluar satu jengkal dari tubuh kita, semakin panas, semakin berjarak satu meter, begitu seterusnya. Sampai bisa berjarak-jarak. Maka jagalah agar jisim kita manut njero. Nurut seng orang tua yang natake. Buatlah dingin jisim kita. Jangan membawa bara api. 

Fungsi orang tua yang dimasukkan ke dalam diri kita saja, banyak yang tidak tau, banyak yang tidak memahami.
Orang tua yang dimasukkan kita itulah yang membimbing dan mengarahkan kita. 

Abah itu panduan maksudnya adalah agar kita bisa mengikuti orangtua. Ibarat kata Abah itu memberi kita mobil sak buku petunjuknya. Agar kita bisa mengikuti bimbingan orang tua. 

Ibarat diberi mobil mewah tapi tidak pernah membuka buku pedoman atau panduannya, ya ia akan kejebak dalam mobil itu sendiri. Hanya untuk gagah gagahan tapi lupa merawat mobil atau tidak bisa cara memakainya. Akhirnya mobilnya rusak dan tidak bisa dipakai.

Abah memberi kita mobil itu sak buku panduan, sak bensine, sak STNK ne, sak BPKB ne. Tapi banyak yang kejebak bentuk mobilnya. Akhirnya rusak.

Kebenaran itu suatu saat akan terungkap, biarkan waktu yang menjawabnya. Seiring berjalannya waktu. Kebenaran itu soal waktu. 

Maqqom seseorang itu tergantung dari persepsinya. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kosong itu isi

Rabu, 27 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG KOSONG I

Kehormatan itu diberikan, bukan dicari atau diminta. 
Kalau kita menghormati orang lain berarti menandakan kita terhormat.
Bila tidak menghormati orang lain, itu juga sama halnya dengan menandakan dia tidak terhormat. 

Ketika terjebak dengan isi, itu sebenarnya justru menandakan dia tidak berisi. Isi adalah kosong, kosong adalah isi. 
Merasa kosong supaya terisi daripada merasa terisi tapi aslinya kosong. 🌙⭐

Kamis, 28 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG VISI MISI HIDUP

Timur ke barat. Itu tariqnya manusia jika memenuhi takdirnya. Wong urip itu mencari takdirnya. Pribadi seko enom sampai tuwo. Manusia yang tidak lekang di makan usia. Perjalanan dari titik nol.
Visi itu niat, misi itu perbuatan.
Allah itu melihat visi. Yang menentukan derajat manusia itu visinya. 🌙⭐

Sabtu, 7 Agustus 2016
Risalah Al Banaran 

TENTANG EMPATI

Kharisma itu bisa dibeli. Kharisma bisa juga dicari. Akan tetapi tidak bagi empati. Empati adalah berlian di hati kita yang tertutup kerak" kehidupan. Kalau tidak tidak digosok ya ia tidak akan keluar. Yang membuatkan tertutup dan mengerak itu karena ego. Ya, ego kitalah yang membuat empati menjadi tertutup.Empati itu jatuhnya di bawah. Ndingkluk. Laku tinggi itu empati. Empati itu anugerah. Secara filosofi, wong seng ndikluk asline nang nduwur. Wong seng ndangak itu asline posisine nang ngisor. Ia akan andap asor. 🌙⭐

Kamis, 11 Agustus 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG GENERASI CERDAS

Mencetak generasi cerdas bukan generasi pintar. Pendidikan pada anak itu yang ditekankan bukan pada IQ, tapi EQ dan SQ. 
Kita butuh anak yang cerdas bukan generasi pintar. Di Indonesia yang jadi patokan di IQ, mustinya EQ dan SQ. Pendidikan itu bagian kecil dari kehidupan. Sistem pendidikan yang terbaik adalah belajar sambil bermain. 

Anak itu alamnya kesenangan bukan alam kewajiban. Orang tua memberikan pendidikan dalam kesenangannya. 
Zaman sekarang akalnya lebih dewasa (matang) ketimbang jiwanya. 
Akalnya anak sekarang lebih cepat dibanding ketimbang anak jaman dulu. Teknologi mendominasi. Tanpa diimbangi dengan kematangan jiwa, teknologi biaa merusak diri anak. Anak diajarkan menggenggam dunia. Jika anak sudah menggebggam dunia, kehidupannya akan bersifat lahiriah. Dalam laku kehidupannya dia baginya hanya mengejar kesenangan, dunia diacak-acak. 
EQ dan SQ akan menggembleng jiwa anak. Wong pinter bakal ciloko, wong cerdas bakal bejo.

Yang merusak bangsa kita adalah mental korupsi, bukan narkoba. Narkoba merusak lahir manusia, namun korupsi merusak jiwa manusia. 
Buat apa kita dipandang tegas oleh bangsa lain untuk penegakkan narkoba, tapi tidak tegas kepada koruptor. Lihat saja para koruptor yang ditangkap KPK, dia terkesan tidak malu tapi terkesan bangga. Mereka malah tersenyum dan melambaikan tangan. 
EQ itu maknawiyah dari keberanian, dan SQ itu kebersihan. EQ itu merahnya, SQ itu kebersihan berpikir. 

:: Bendera merah putih diikat di kepala. Keberanian dan kebersihan berpikir. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Janji

Sabtu, 23 Juli 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG JANJI

Jangan berjanji, sebab itu hakikatnya sama seperti menantang Allah. 
Allah tidak butuh janji kita. Allah tau apa yang akan kita lakukan. 
Berjanji itu seperti merasa kuat di hadapan allah. 
Padahal Allah itu bisa membolak-balikkan hati. 
Pasrahkan saja hidup kita. Berdoalah. Mintalah perlindungan, permohonan kita kepada Allah. Itu menunjukkan kalau kita lemah. 
Janji adalah hutang.

Aib itu hakikatnya tidak ada. Aib ada hanya bagi otang yang tidak bisa memperbaikinya. Ia hanya bisa menutupi. Ketika kita bisa menghilangkan aib, maka aib tidak ada.

Syukuran itu wujud pengabdian diri kita kepada Allah, bukan pengakuan diri kepada Allah.
Bacaan syukuran harus kita tahu dulu artinya, setelah itu pahami. Setelah paham baru kita bisa berpersepsi.

Belajarlah mendengar apa yang tak terdengar, belajar melihat apa yang tak terlihat. Belajar melintas batasan. Jadilah seperti tak kebanyakan umum. Khusus. 
Jika itu dilakukan terus menerus akan melatih kepekaaan. Ia sudah berada di luar panca indra kita. Belajarlah melatih indra keenam. Kalau hanya melihat sebatas mata, mendengar sebatas telinga kita akan mudah salah paham. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Do'a

Senin, 13 Juni 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG DOA

Allah itu lebih tau tentang kebutuhan kita ketimbang diri kita sendiri. Allah memberi karena rahman dan rahimnya. Yang diberikan Allah kepada kita itu adalah kebutuhan kita, bukan keinginan kita. 
Kita berdoa itu menunjukkan kalau kita itu sebenarnya makhluk lemah. Sesungguhnya kita tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Allah.
Lahaula wala quwata illa billah; Tiada daya dan upaya kita selain pertolongan Allah. 

Doa itu permohonan. Permohonan yang kita lakukan itu ya harus ditapak. Diaplikasi kan. Doa itu hakikatnya diaplikasikan. Tak sekadar dipanjatkan. Setiap laku yang dilakukan itulah sejatinya doa kita. 

Misal kita berdoa diberikan kemudahan, berarti aplikasinya ya kita jangan mempersulit diri dan orang lain. 
Kita berdoa diberikan rejeki, ya kita jangan pelit terhadap orang lain. 
Sebab apa yang kita lakukan untuk orang lain, sejatinya ya untuk diri kita sendiri. 🌙⭐

👉Rangkuman Artikel👈

Sholawat

Sabtu, 9 Juli 2016 
Risalah Al Banaran 

TENTANG SHOLAWAT

Tawasulan sholawat. Yang membedakan dapatnya cahaya dari sholawat adalah soal hatinya masing". 
Allah bersholawat kepada Rasulullah adalah tanda kecintaan Allah kepada Rasulullah. Mengangkat Rasulullah.  

Salah itu bukan tidak baik. Salah itu tidak berbahaya. Yang tidak baik dan berbahaya itu merasa tidak salah. Jika ingin mencari kebenaran, carilah dan berkumpullah dengan orang yang mencari kebenaran bukan yang mencari ketenaran. 

Otak yang cemerlang adalah otak yang tercerahkan. Otak yang tertinggi adalah otak yang bercahaya. Akal cahaya atau akal budi. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Hutang

Sabtu, 4 September 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG HUTANG MASA LALU

Jiwa itu punya hutang dari kehidupan masa lalu. Hutang" itu musti dilunasi pada kehidupan ini. Jika beruntung terlunasi, jiwa akan meningkat ke maqqom yang lebih tinggi. 
Akan tetapi, jika tidak maka ia akan terus dituntut untuk melunasi sampai terbayar segala hutang dari zaman ke zaman hingga akhir zaman. 
Setelah dimemerdekakan, jika melakukan kesalahan dalam laku akan terhitung hutang. 
Laku bagus itu bisa untuk menutupi hutang. Terbayar oleh laku bagus itu.

Doa Nurbuwat.
Jika cahaya kebenaran datang kebatilan akan hancur. Kebatilan dalam diri akan hancur, dan orang" yang menyerang dan berbuat tidak baik kepada kita akan menyingkir.

Yang membedakan 
Pelajarannya abah sebenarnya tidak nyandak (kadohan) bagi kita, yang membuat kita bisa memahami adalah adanya corong yakni orang tua penata.

Laku bagus itu untuk menutup segala kekurangan kita. Karena Allah itu melihat hati kita. Tidak perlu dilisan.

Uang adalah alat pembayaran yang sah. 
Laku bagus adalah alat pembayaran yang sah. 
Uang adakah kesempatan. 
Uang bisa berarti doa. 
Uang bisa pembayaran yang sah.
Uang bisa berarti lakukan. 
Uang bisa berarti menaikkan.

Melakukan sesuatu untuk orang lain.
Berdaganglah dengan Allah, niscaya engkau tidak akan merugi. Akan untung terus menerus. 
Mochtar setiap zaman ada yang turun. Zaman fi zaman diturunkan untuk menata karena diburuhkan. 
Kalau musthofa hanya ada pada satu zaman tertentu. 🌙⭐

Bangsa Jin

Kamis, 8 September 2016
Risalah Al Banaran 

TENTANG BANGSA JIN

Jin dan iblis tercipta dari api. Abu Jan itu bapaknya jin. Banul Jan. 
Jin tua usianya, sebelum adam jisim tercipta dan diturunkan ke bumi. 
Bumi dihancurkan itu tiga kali. 
Zaman dinasaurus, hewan dihabiskan. Kemudian jin dihancurkan, kemudian diturunkan manusia. 
Kehidupan ada sebelum nabi adam. Bangsa Jin. Bangsa jin masih ada setelah penataan kehidupan manusia (adam). Bangsa atlantis yang menguasai adalah bangsa jin. 

Jin bentuknya kakinya seperti burung kasuari. Film avatar itu gambaran bangsa jin. 
Dulu bumi hanya ada tanaman, pohon, gunung. Gunung meletus baru muncul jin. Setelah itu diletuskan gunung berganti penataan dari jin ke bangsa manusia yakni Adam. 
Tumbuhan, binatang, jin, manusia. Kesimbangan. 🌙⭐

Suami - Istri

:: Tanah yang lembek kalau dikasih air akan tambah lembek dan jadi berlumpur. 
Tapi tanah yang kering kalau dikasih air akan lembek dan bisa ditanami jadinya subur. 

Kamis, 25 Agustus 2016
Risalah Al Banaran

TENTANG SUAMI ISTRI 

Suami istri ada tahapannya, ada maqqomnya. 
1. Garwa
2. Pendamping
3. Istri

Istri itu juga ada tahapannya. 
Tugas para suami adalah menaikkan maqqom istri. 
Rama dan Shinta ~> garwa
Siwa dan Parwati ~> pendamping
Itu kenapa siwa wiridannnya sri rama, meski tidak jamannya. Rama belum lahir. 
Artinya rama derajatnya lebih tinggi dari siwa, meski siwa adalah dewa. 
Kalau kita para suami bisa menata istri, kita akan bisa menata dunia.

Manunggaling kawula gusti
Qiyamuhu binafsihi 
Kawula dan gusti masih ada jarak. Yang mencintai mencari yang dicintai. Masih ada tariq. 
Sementara qiyamuhu binafsihi sudah berdiri sendiri. Alif. Tidak ada siapa siapa selain Allah. 
Jawa, eropa, arab 
Illahi ~> maliki ~> rabbi 
Jiwa ~> qodar (kuasa, yang merajai) ~> Rabbi

Manunggaling kawulo gusti itu puncak selarasnya jisim dan jiwa (hati). Tariqnya jisim belajar manut. 
Jisim belajar jadi manut
Belajar jadi manusia. 
Atine bagus itu tatanan manusia.

Di hakikat puasa itu belajar
Mupus roso. 24 jam. Puasanya mupus roso. Hakikatnya tiap jam. Puasanya orang hakikat itu sepanjang hidup. 
Posone orangbtarekat pujian rasa. 
Orang laku hakikat itu keluar dari waktu. Kita musti belajar dari waktu. 
Di tarekat masih terikat waktu. 
Tirakatnya orang hakikat itu meniti rasa dengan tekad.

Banyak yang menggasnya menapaknya di syariat kecil. Tidak banyak yang di syariat besar. 
Syariat itu syarat. Rukun. Tata cara. 
Syariat itu jagad kecil. Hakikat jagad gede. 
Jagad cilik jagadnya panca indera. 
Jagad gede itu di atas panca indera. 
Jagad gede dari bangun tisur sampai bangun tidur lagi tirakat. 
Memupus rasa dari yang tidak baik menjadi bagus.

Seberapa banyak manfaat di hidupmu.  Bpukan seberapa panjang umurmu. Tapi seberapa manfaat umurmu. 
Waktu adalah ajal. Bukan waktu adalah uang. 
Berpikirlah setiap hari kita mau mati. 
Manfaat itu umur. Memanfaatkan umur agar umurnya bermanfaat. 🌙⭐

Zaman Keterbukaan

Kamis, 2 Februari 3017
Risalah Al Banaran 

TENTANG ZAMAN KETERBUKAAN 

Sekarang zaman becik ketitik ala ketara. Zaman sekarang adalah zaman di mana semua dibukakan oleh orang tua penata. 
Kebenaran itu adalah waktu. Waktu yang akan menjawab tentang kebenaran akan sesuatu. 
Becik ketitik itu tidak ada takutnya, sebab ia akan menemukan kebenaran pada satu waktu. 
Semoga Indonesia pendewasaannya lebih dipercepat. Bangsa kita sedang didewasakan. Dengan cara, semua dibukakan. Secara tatanan, untuk ukuran sebuah bahasa, Indonesia belum bisa dikatakan dewasa. 

Kemajuan Eropa dibanding Indonesia, setidaknya minimal 100 tahun. Artinya, Indonesia 100 tahun Indonesia mendatang, itu sama dengan kemajuan Eropa pada saat ini. Kita mengalami ketertinggalan satu abad di abnding bangsa" eropa. Untuk mengejarnya butuh waktu lama kalau tidak ada percepatan kedewasaan bangsa oleh para orang tua penata. 
Usai merdeka, Indonesia mengalami kelambatan dalam tatanan sebuah bangsa. Kenapa? Karena Indonesia kurang mau belajar. Jepang dan Cina itu tergolong bangsa yang mau belajar. Mau memperbaiki diri. 
Indonesia saat ini belum. Maka tak heran jika sering ribut antar warganya. 
Saat ini, yang bisa maju itu orang yang cerdas. Semua dibuka byak. Maka cerdas lah agar bisa menerima ilmu yang dibukakan di alam ini. Belajarlah mendengarkan sesuatu yang tidak terdengar. 

TENTANG LUKA DI DUNIA

Meskipun babak bunyak dan terluka, jangan takut. Diobati. Kalau ingin maju ya maju. Musti yakin. Kalau orang mau perang itu ya jangan takut luka. Berani luka maka ia akan berani perang. Perang lawan nafsu diri.  

Pertanyaannya bukan bagaimana agar kita tidak terluka, tapi bagaimana cara menyembuhkan luka. 
Pertanyaannya bukan bagaimana agar tidak keloncatan, tapi bagaimana caranya membersihkan loncatan-loncatan itu. 
Bersembunyi di manapun itu ya bisa keloncatan. 

Setiap manusia di dunia ini pasti luka. Tidak ada yang tidak luka. Kalau takut luka, justru membuat kita tidak akan bisa sembuh. Akhirnya jadi pendiam. Padahal pendiam itu tidak emas. Yang emas itu diam. Pendiam dan diam itu beda jauh. 

Jangan takut berlari meski beberapa kali jatuh. Bangun dan berlarilah lagi. Jatuh lagi, bangun, lari lagi. Luka itu risiko di kehidupan. 
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya meskipun luka tapi tetap bisa berlari. Nah itu. 
Ibarat Sebuah motor baru, toh suatu saat akan ada lecet juga kalau sudah dipakai. Wong namanya dipakai ya motor pasti akan lecet dan pernah kotor. Tapi ya tetap harus dinaiki biar jadi manfaat. Mosok punya motor baru mung disimpan dan dikrukupi di rumah terus. Wong di taruh di rumah terus saja toh tetap saja bisa lecet.  

Risiko lecet itu pasti ada selama kita hidup di dunia. Luka itu tidak bisa dihindari. Luka harus disadari, dihadapi dan diobati agar sembuh. 
Keberanian itu butuh keyakinan. Karena yang mendorong keberanian itu keyakinan. 
Maka menjalani hidup itu sunatullah saja. Itu sesuatu yang harus dihadapi. Sunah Rasul apa yang dilakukan dan diberikan Rasul kepada kita. Sedangkan Sunatullah adalah apa yang diberikan Allah kepada kita. Diterima dan dihadapi. 

Qodrat irodzat itu ada rahmat. 
Wes qodrat bisa diirodzati. Ada tatanannya Abah Qomar yang bisa mindah dari qodrat. Hijrah. Tatanan Abah itu tatanan loncat. Jika tidak pakai tatanan Abah, kita kalau mau hijrah bisa butuh ganti beberapa kali ganti cassing. 
Semua murid Abah membawa tatanan Abah, tapi sejauh mana membawa tatanannya Abah. Itu yang membedakan satu sama lain. 
Pelajarannya Abah itu kita diminta untuk bisa ndandani (memperbaiki) hati. Kita disuruh untuk kona'ah atau menerima (nrimo). Tatanannya Abah itu merangi penyakit ati. Ndandani hati. Nrimo. 

Kalau tatanan yang jati dari Abah apakah tidak bisa mendongrak jisim? Kenapa satu dan satunya berbeda? 
Bisa. Yang membedakan adalah karena tidak mau membuka hati. Itu yang membedakan. Kalau satu bisa membuka hatinya ya tentu orang tua akan mendongrak hatinya orang itu. Kalau tidak membuka ya maka akan mandeg malah mungkin keplorot. 
Tatanannya Abah Qomar itu tatanan yang tertinggi yang bisa merubah. Mendongrak. Maka disebut tatanan spektakuler. 
Abah pernah berkata, nanti akan dikembalikan ke golongan masing-masing. Golongan kidul akan dikembalikan ke kidul. 
Tatanan Abah itu ada di semua kelas, di semua alam. Di semua sisi ada tatanannya Abah. Maka Abah itu rahmatan Lilalamin. 

PERJALANAN RUH 

Perjalanan ruh itu meski tua tapi tidak jaminan. Semua kembali lagi ke diri kita. Meski sangat berpengaruh. Bisa ndongkrak tapi tidak jaminan. Tinggal diri kita bagaimana. Kalau perjalanan ruhnya tua pasti diisi sama Abah dengan jelas yang tua.
Kalau orang tua ya mustinya kayak orang tua laku hidupnya. Semua santrinya Abah kalau mengikuti tatanannya Abahe yang membedakan prosentasinya. 
Tidak ada yang jati karena masih pakai jisim. Kalau yang mendekati tatanan Abah itu Banaran. Karena oleh Mbahe diarahkan ke tatanannya Abahe. 

Teman" kalau memanggil Pak Arif saja. Jangan Mbah, sebab Pak Arif pernah diingatkan Mbah Arif. Tapi kalau pas kalam" gak papa manggil Mbah. Tapi kalau pas biasa ya Pak atau Mas Arif saja manggilnya. Karena jisimnya Pak Arif masih butuh gemblengan, jisimnya Pak Arif ya ada lucunya, ada marahnya juga. 
Maka kalau ke Banaran pakailah hati. Di Banaran menyediakan dan ada hati. Hati kalau ketemu hati yang muncul akan suara orang tua. Suara hati. Maka ketemu sama Mbah Arif. Suara orang tua itu semua pakai hati. Kalau sudah demikian bisa mendongrak hati. 
Kalau orang tua tampil, maka yang disuarakan ya suara orang tua. Suara hati. 

Jangan kejebak di fenomenal. Banyak orang yang terjebak dan suka dengan hal-hal yang sifatnya fenomenal. 
Orang yang kejebak itu masuknya gumunan. Padahal kita itu tidak boleh gumunan. Biasa saja. Sunatullah. Teruslah berjalan. Laku. Abah itu super sederhana. Abah itu terpilih. Teladan. Jisimnya sudah tertata. Rapi. 

Hidup kalau ingin sampai ya mengikuti petunjuk. Tinggal bisa menerima petunjuk atau tidak. Orangtua itu petunjuk. Kita sudah dikasih petunjuk. Manut orang tua. Kita akan bisa sampai. Kalau tidak mengikuti ya tidak sampai. 
Yang gak ngikutin ya karena terjebak di panca indera. Secara logika. Bukan tatanan njero. 
Orang ngikutin petunjuk itu kelihatan. Dari laku dan akhlaq. Ada perubahan dalam kehidupannya. Justru yang berbahaya yang tidak berubah. Berarti tidak mengikuti petunjuk. Ajeg. 
Pola pikirnya berubah. Pemahamannya berubah. 

TENTANG YANG DIBAWA MATI 

Yang bisa dibawa mati itu yang tersirat. Bukan yang tersurat.  
Sholat, ndarus quran, kalau itu terbatas yang tersurat tidak akan dibawa setelah mati. Yang dibawa mati yakni yang tersirat. Kalau terjebak yang tersurat ya wes mung ngono thok. Itu bisa untuk tolok ukuran. 
Segala sesuatu yang sifatnya lahiriah itu ditinggal di dunia. Sholatnya jika sebatas lahiriah yang tak akan sampai dibawa bekal sampai mati. Ia akan ditinggal begitu jisim ngglethak. 

Yang mengikuti kita hingga mati itu yang tersirat seperti jiwa kita, hati kita. Maka jadikannya suratan kita itu adalah siratan kita juga. Apa yang kau lakukan di dunia adalah cerminan dari jiwa dan hatimu. Maka itu adalah yang bisa dibawa saat ngadep Gusti. Sebab Allah itu melihat hati para hamba-nya. Bukan perbuatannya. 
Amal ibadah yang masih suratan itu akan ditinggal di dunia. Kalau amal ibadahnya itu sirataaln hatimu maka ia akan dibawa saat mati. 
Tersirat itu yang menuntun kita. Cahaya. Jiwa kita yang menuntun, seberapa terangnya cahaya kita. Mancari. 
Melakukan segala sesuatu yang tersurat dari yang tersirat. Agar nempel dan ikut kita terus. 
Kalau gak ada yang bisa dibawa mati, ya ia akan menanti di alam penantian. 🌙⭐

Golongan Beruntung

:: Kelolalah suara hati, sebab ia akan membantu dalam mengetahui Jati Diri kita. Dengan suara hati, kita bisa mengolah rasa, memetakan, dan melakukan intropeksi sebaik-baiknya. 
Jika diri sudah sadar secara Maknawiah, maka kita akan tahu tentang Hakikat hidup, tahu akan peran makhluk di dunia, peran kita di hadapan Allah, dan peran sesama dalam kehidupan.

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG GOLONGAN BERUNTUNG

Kita berdiri bukan karena kaki saya kuat tapi karena dibangkitkan ditegakkan. Kita semua pada dasarnya lemah. Kita bukan siapa". 
Jangan merasa mampu berdiri di kaki sendiri.

Mohonlah pertolongan untuk dibangkitkan agar tidak pernah jatuh. Kita tidak ada yang ada hanya Allah. 
Kita ini lemah maka jangan sombong. Kita tidak bisa bangkit jika tidak dibangkitkan. 

Memintalah jadikan masuk dalam golongan orang" yang beruntung.
Keberuntungan bukan milikmu tapi diberikan kepadamu. 

Syarat jadi orang beruntung itu orang yang mau berpikir. Orang yang berakal budi. Dengan akal budi itu membedakan kita dengan makhluk Allah yang lainnya. 

Apa-apa iso nanging orak iso ngapa-ngapa. Pilihlah Ora iso apa apa nanging iso ngopo ngopo ~> orang yang beruntung. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kehidupan

Kenali duniamu. Jangan biarkan dunia menggerakkanmu, maka kau tak akan tergilas oleh dunia.

Risalah Al Banaran

TENTANG INTI KEHIDUPAN

Jadikan kelemahanmu menjadikan kekuatanmu. Kuati dulu dari dalam.
waspadalah pada diri sendiri. Jangan lengah dan lupa.

Kita boleh bebas tapi ingat kita manusia. Kita tahu batasan manusia. Tahu mana sifat binatang, jin, manusia. Orang hidup akan mencari saudaranya. Saudara itu yang seperjalanan.

Inti dari kehidupan adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah didatangkan oleh kita. Kita kerjakan sebaik mungkin dan serapi mungkin. Alat adalah bonus. Menyelesaikan pekerjaan adalah hakikat dari kehidupan yang kita jalani.  Itulah hakikat inti dari kehidupan. Itulah hakikat dari amanah.
Berapan pun yang kita terima bathinya itulah namanya berkah.

Kalau mikir untung rugi dulu itu masuknya pamrih.  jika sudah menerima tanggungjawab ya dijalani. Itu yang dinamakan satria. 
hiduplah dulu agar pelangi menjadi hidup. 🌙⭐

Penulis : Zulkarnain

Rangkuman Artikel

Pola Pikir

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG POLA PIKIR

Pemahaman yang sempit akan mempengaruhi pola pikir. Akallah yang membimbing badan. Badan itu syariat. Akal itu tareqat. Jiwa itu hakikat. Batin itu makrifat.

Seiring meningkatnya pemahaman, akan meningkat pula keyakinan. Keyakinan itu yang membawa kita pada tariq (perjalanan) seseorang. Keyakinan harus dipupuk, jika tidak, keyakinan akan dimakan hama. 
Membuka pemahaman akan membuka pula keyakinan. Orang yang berguru ada dua yang didapatkan, jika tidak menjadi mengerti, setidaknya ia akan menjadi pintar.

Perbedaan antara pintar dan mengerti

Pintar itu di tariq, mengerti dihakikat. Orang yang mengerti sudah pasti pintar karena sudah melalui perjalanan, sedangkan orang pintar belum tentu mengerti.

Allah bekerja secara lembut. Ilmu Allah diturunkan kepada petugas" yang masuk ke dalam para" penemu. Lewat para penemu itu pula ilmu allah membuka pemahaman, membuka ilmu yang tadinya sirrullah (rahasia Allah) kini jadi bisa dirasakan dan dinikmati. 🌙⭐

Bacaan taawudz bisa menyingkirkan kegelapan yang ada di dalam diri. Akan memunculkan keaslian diri. Tumpangan" diri yang palsu akan menyingkir dan memperlihatkan diri yang asli. Baik buruk itu kerjaan akal. Memperbaiki akhlaq itu yang harus pertama  diperbaiki adalah akal. Merubah mindset dari buruk ke bagus. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Jiwa Yang Tenang

Ditulis oleh Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG JIWA TENANG

Jiwa yang sabar itu akan ada jiwa yang tenang. Dalam jiwa yang tenang mendatangkan kegigihan. Banyak orang mengejar keinginan yang sebenarnya semu.
Banyak yang mengejar keinginan dengan ngoyo, dinaikkan maknanya agar timbul kegigihan kita dalam meraihnya.

Sebab, jika sekadar keinginan yang rendah itu masuknya nafsu. Tapi naikkan secara maknawiyahnya dalam ketinggian, meski yang dilakukan prosesnya sama.

Tinggi rendahnya keinginan seseorang tergantung pada tinggi rendahnya niat dari orang tersebut. Jangan terjebak pada keinginan, rasa dan jangan berkeluh kesah.
Kebodohan paling dasar dari kita adalah ketika terjebak pada keinginan. Kualitas manusia itu terletak pada akal dan hatinya.

Yang membedakan kualitas terletak pada bukan apa yang dikerjakan tapi mengapa dikerjakan. Yang memakai cincin adalah rasul. Batu cincin adalah simbol dari tugas. Dipakai di tangan kanan di jari manis maknawiyah dari tariq atau perjalanan. Tugas dari perjalanan, agar menjadi bahan tuntunan dan bahan ketuhanan.  Jangan kejebak menjadi bahan tujuan.

Dibalik kelemahan ada kelebihan dan kekuatanmu. Jika bisa menghilangkan kelemahan maka akan terjadi peleburan dan menghasilkan kekuatan. 🌙⭐

Jangan dikuasai waktu, tapi kuasailah waktu agar tak terbatas ruang dan waktu. Genggamlah dunia.  kuasailah 1/3 duniamu.
Jangan membiasakan diri terjadwal oleh aktivitas dunia.Jangan terbawa arus dunia. Yang mengatur dunia adalah waktu.  Jangan masuk ke urusan dalam. Hanya luarnya saja.
Waktu adalah batasan ruang yang akan menghijab kita. Carilah jembatan.  Kita tidak akan bisa mengusai waktu jika dikuasai waktu. Orang yang merdeka adalah orang yang tidak dikuasai waktu. Maka bebaskan hati. 🌙⭐

Sodaqoh lebih mempercepat naiknya maqqom daripada puasa, dzikir dan wirid. Berbicara tentang kebagusan itu mengasah rasa, meningkatkan keyakinan dan pemahaman.
Berbicara kebagusan itu juga masuk kategori diamnya dzikir bicaranya wirid. Sawan itu aura atau energi negatif. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Jalal dan Jamal

Risalah Al Banaran 

TENTANG JALAL DAN JAMAL

Ada dua persepsi manusia tentang Allah: 

• Allah itu Jalal (keagungannya) 
• Allah itu Jamal (keindahannya). 

Menjalankannya semua perintah Allah karena takut. Jika tidak menjalankannya takut dan dipikirkan murkanya Allah. 
Allahu Akbar. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Maghdoh. Berpikirnya untuk diri sendiri. 

Menjalankannya semua perintah Allah karena ingin dikasihi. Kalau tidak dijalani takut tidak mendapatkan kasihnya Allah
Laillahaillalah. Berpikirnya dari sudut pandangan manfaatnya dan mudhorot. 
Visinya yang beda. Persepsinya. Muamalah. 
Dalam hidupnya berkarya dan membawa manfaatnya. Untuk orang lain.

Maghdoh ~> Diam kecuali diperintah.
Muamalah ~> Bebas kecuali yang dilarang.

Allah Jalal wal Jamal. 
Diam kecuali diperintah. 
Masuknya diamnya dzikir bicaranya wirid. Kaki di gunung kepala di laut. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Kamis, 02 Februari 2017

Tersurat dan Tersirat

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG TERSURAT DAN TERSIRAT

Yang bergelar al hafidz adalah yang bisa menelan alquran dalam kehidupannya. 
Al hafidz yang sejati itu tidak banyak. Yang hafal al quran banyak. 
Al hafidz benar" memelihara dan memegang teguh alquran.
Jadikanlah alquran sebagai pusaka yang agung. Sebab isi al quaran adalah risalah". Kalau tidak bisa memaknai dan mengupasnya ya disebut sejarah atau kisah.

Arti al hafidz adalah pemelihara. 
Alquran kalau dijadikan pusaka akan menjadi kitab jadi tuntunan. Kalau tidak ya akan jadi bacaan. 
Risalah itu tersurat agar orang bisa melihat kalau sudah bisa melihat maka akan mencari yang tersurat. Kalau sudah ketemu yang tersurat lalu disaratkan. Disyariati yakni di jalani. 
Dari tersurat ketemu yang tersirat kemudian tersarat. 
Kalau hanya bacanya yang tersurat tapi tidak mencari yang tersirat. Itu bagaikan rangkaikan pantun.

Tersurat dan tersirat. 
Kulhu allahu ahad 
Allah itu satu. 
Maksud dari allah satu yang bagaimana? Nah itu yang tersirat.

Allahu shomad - Allah tempat bergantung. 
Cari cara menggantung itu bagaimana, ya itu yang tersirat.

Belajar kebagusan itu jangan tanggung", jangan rikuh, jangan malu, jangan malas agar benar" tahu maksudnya dan biar dapat hasil. Jadikan pusaka. Jadikan paham dulu yang dimaksud. Jika belum paham tanya sampai tahu. Sampai paham benar. 
Jangan hanya sekadar grubyak-grubyuk ora ngerti rembug. 
Kalau ngaji tidak akan jadi. Hanya dibahas saja, sebab yang dibahas dikebagusan tidak masalah ndonyo. 
Rikuh itu ada tempatnya.

Jika membahas yang tersurat dan mencari yang tersirat, yang ditangkapnya harus tetap tersirat. Biar tahu akan apa yang tersarat. 
Pelajaran yang tersirat jangan diturunkan menerimanya jadi yang tersurat. 
Tersurat ~> tersirat ~> tersarat. 

Yang tersurat kalau tidak memahami yang tersirat itu masuknya seperti pantun. 
Akan bertemu jika mendekat. 
Sebaik"nya pusaka adalah laku. Wong laku. 
Siratlah yang membinging surat. 
Alquran itu tersurat. Jika bisa mensiratkan, akan bisa pula mensaratkan. 
Keyakinan itu yang membimbing kesirian. Akan membimbing yang yang tercinta dengan yang dicintai. Kelak akan berjumpa. 

Sirat adalah kekuatan bagi sarat. 
Yang membuat kuat sarat itu sirat. 
Sirat keluar dari yang tersurat. 
Timbulnya tersirat akan timbul cinta. Cinta itu yang menumbuhkan kesetiaan. 
Yang kita latih tersirat agar timbul cinta nantinya timbul setia, itulah yang membimbing tariq untuk ketemu.

Kanan kiri adalah kiasan. 
Setia adalah kekuatan yang menumbuhkan cinta. 
Sopo jarwo, syukurannya polo (otak) ujarane wong tuo. 
Sopo iku baguse polo. Yang menjadikan ajaran bagus adalah perkataan orang tua. 

Usahakan kita menerimanya yang tersirat jangan yang tersurat. Kalau tidak akan tidak napak", akan menyerah, akan bingung meh ngopo maneh. Yowez akhire mung seng penting ngene wae lah. 
Jangan menyerah dan putus asa. Itu memutuskan semangat.

Kebanyakan, yang tersurat itu langsung disaratkan dan dimakan mentah", sehingga tidak dalam. Sebab, harusnya melalui tahapan dulu yakni tersirat. Tapi sekarang yang terjadi banyak yang dibukakan pintu tersirat tapi justru dianggap sesat.

Yang bagus tersirat. Sir yang semburat. Menyinari. Menyebarkan sinar. Bimbingan sarat dari sirat pasti benar. 
Tersurat disaratkan itu faktor tradisi. Sirat tidak ada tradisi. Tersurat ada penciptanya ada yang membuat ada yang menulis. 
Hingga banyak yang berbeda. Jadinya suratan takdir. Takdir yang tertulis. 
Semua berakhir pada takdir. 
Tersurat itu bisa menentukan takdirnya sendiri. Qodrat iso diwiradati. Takdir yang bisa dieguhkan. 
Surat yang tersarat jadinya 
Surat yang tersirat jadinya lebih indah. 
Bisa setinggi tingginya. 
Takdir itu bisa dirubah. 
Jika tersirat biasa diasah akan meningkat meningkat. Hidup itu pencarian, hidup itu pertanyaan. Hidup jawaban. 
Orang yang mencari jawaban itu tanda hidup. 
Semakin tinggi semakin Allahu akbar.

Jabaran ayat Allah,
Air laut dijadikan tinta tidak akan cukup untuk menjabarkan tentang ayat Allah. Tidak akan cukup untuk dijadikan yang tersurat.

Kehidupan berpangkal dan berujung. 
Hidup itu terus berjalan. 
Hidup itu sirat. Tidak ada habisnya.

Suratan adalah siratan yang tersarat. Manusia butuh suratan agar mengerti. Kalau tersirat terus tidak akan ada orang yang paham.

Kullun nafsyi dzaiqotul maut. 
Semua yang bernyawa butuh suratan untuk menapak diratan. 
Kalau suratan 
Yang mempertemukan tuhannya itu
Semakin tersirat semakin mendekat. 
Tidak membawa siratan dalam kematiannya dia akan dalam kebingungannya. Kehidupannya harus membawa siratannya karena yang membawa berdekatannya dengan penciptanya.

Yang bisa menyelamatkan atau mempertemuakan tuhan dengan kita adalah siratanmu bukan suratanmu.
Kebanyakan orang dari suratan langsung ke saratan. Makanya banyak yang setelah mati tidak bawa bekal siratannya.

Yang bisa mempertemukan adalah siratan. Karena sudah masuk ke alam siratan. Tidak masuk ke alam surat atau sarat. Kalau bekalnya hanya surat atau sarat tidak akan membawa apa-apa. 
Padahal yang akan dibawa itu siratan karena masuk ke alam siratan. 
Allahu akbar adalah allahu akbar siratanmu bukan suratanmu. 
Seberapa akbar siratannya akan mempertemukan allahu akbarnya itu. 
Siratan itu hakikat. Sejati.

Belajar senang dalam sodaqah
 
Belajar keluar jangan sedih tapi belajar keluarnya senang. 
Shodaqoh syukurane dada seng kokoh. 
Sedekah itu tidak dilihat pada besar atau kecilnya yang dikeluarkan. Tapi dilihat dari siratannya. 
Sedekah itu dilihat dari keberaniannya melepas. 
Belajar menanamkan keyakinan pada diri sendiri kalau kita tidak miskin. 
Bersedekah itu sejatinya adalah membersihkan kotoran yang ada dalam diri kita. Jika menghilangkan kotoran, kenapa kita takut bersedekah?
Jika terbiasa bersedekah tentu tidak akan terasa berat jika mengeluarkan harta yang kita miliki. 
Jika dibiasakan membuang kotoran kita akan menerimanya bersih.

Seberapa bersih harta kita semakin bersih pula wadah kita. Contoh
Gelas isi kopi. 
Membersihkan harta kita. Jika harta kita bersih tidak ada alasan debt collector datang untuk menagih. Gambaran yang ditagih DC itu adakah bagi yang ada rentetan pembayaran. 
Dalam hakikat tidak ada batasan dalam bersedekah. Belajar melepas yang kita inginkan. 
Tahapan ~> tabungan hari depan. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Tafsir Mimpi

Penulis Zulkarnain M
Risalah Al Banaran

TENTANG TAFSIR MIMPI

Hidup itu sederhana, yang penuh lika liku itu kehidupan.  Susah, sehat, susah, senang, itu sunahtullah. Pasti dialami maka lewati saja. 
Yang tidak sunatullah itu kesusahan, kesenangan.

Mimpi itu tafsir, bisa petunjuk bisa maknawiyah.  Untuk menafsirkannya tergantung penggayuhannya. Untuk menafsirkannya tidak ada salah dan benar. Tapi tergantung bisa sampai sejauh mana menafsirkannya. Yang terbagus adalah bisa menafsirkan setinggi-tingginya.

Setiap yang berawalan dan berakhiran masuknya di lahir. Ke-an. Lahiriah. Awalan dan akhiran itu beban. Unsur duniawinya besar.  Karena ada awal pasti ada ujung.
Kalau yang intinya (kata dasar) itu batiniah. Itu ringan. Unsur duniawinya ringan. 

Cahaya itu bisa membentuk karakter. 
Berani itu bukan yang berani berkelahi tapi berani menentukan sikap.  Berani bukan dikedirian tapi dikeyakinannya.  Sikapnya membentuk keyakinannya.

Semua perbuatan baik atau buruk dikembalikan pada diri masing". Dendam, ketidaksukaan adalah bahan bakar dari rasa benci. Orang hidup tujuannya menata dan membayar.

Kehidupan itu toriq. Toriq masing" ada yang sifatnya pembayaran, naik, dan menata. 
Laku manfaat adalah pembayaran yang paling cepat. Hidup janganlah untuk diri sendiri.

Dosa itu tidak bisa hilang. Tapi dosa itu bisa ditutup. Kaya laku. Orang kikir itu hidupnya tidak bermanfaat. 🌙⭐

Rangkuman Artikel

Minggu, 29 Januari 2017

Istri Shalehah wajib Baca dan Amalkan

Diriwayatkan oleh Salman al-Farsi Ra bahwa pada suatu hari datanglah Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Ra ke rumah Rasulullah SAW dengan wajah pucat dan air mata berlinang.

Maka Rasulullah SAW bertanya, " Mengapa kau anakku ?

Fatimah menjawab, " Terjadilah antara aku dan Ali saat bergurau dan bercakap-cakap, tiba-tiba ada kata-kata yang keluar dari mulutku yang membuat dia marah, setelah aku tahu Ali marah padaku, maka menyesal dan bersedihlah aku, maka aku merayu dan mengelilingi sampai 72 putaran sampai kelihatan ia ridho padaku dan terkulum senyum di bibirnya dengan ramah, aku takut kepada Tuhanku."

Maka Rosul berkata kepadanya, " Wahai anakku! Demi yang telah mengutusku dengan haq sebagai nabi sesungguhnya seandainya kau mati sebelum Ali ridho kepadamu, aku tidak akan solat (jenazah) untukmu."

" Hai anakku ! Apakah kau tidak mengerti bahwa kerelaan dan keridhoan suami adalah keridhoan Allah dan marahnya suami adalah marahnya Allah."

" Wahai anakku, wanita manapun yang beribadah seperti ibadahnya Maryam binti Imron, tetapi tidak diridhoi oleh suaminya, tidak akan diterima ibadahnya oleh Allah.

Hai anakku ! Sebaik-baik amal perbuatan wanita ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan yang lebih afdhol dari pada duduk menenun, menjahit."

" Hai anakku ! Duduk satu jam menjahit (pakaian suami dan anak-anaknya) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah setahun dan Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang mati syahid untuk tiap-tiap jenis pakaian yang dirajut, ditenun atau dijahit."

" Hai anakku! Orang yang merajut dan menenun untuk pakaian suaminya dan anak-anaknya diwajibkan ia masuk surga dan diberi kota di surga untuk tiap orang yang memakai pakaian dari hasil kerjanya."

Sayidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan hadis Rasulullah SAW mengenai setiap istri yang tidak menghormati status suaminya.

"Wanita yang berkata kepada suaminya bahawa ia tidak melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, maka Allah menghapuskan segala perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari dan bersembahyang pada malamnya."

Hadis Riwayat Imam Ibnu Majah dan An-Nasai .
maaf ..


Rangkuman Artikel

Selasa, 24 Januari 2017

Cinta Kepada Allah

Kalau orang sedang mencintai sesuatu, biasanya ia selalu ingat kepada sesuatu yang dicintainya itu. Di mana saja dan kapan saja, yang diingat-ingat “itu” saja. Perhatiannya terkuras kepadanya. Rasanya manis kalau menyebut namanya. Rasanya ingin selalu menceritakannya kepada siapapun. Surat yang datang darinya berkali-kali ia baca tanpa merasakan bosan. Ia akan berlama-lama bersamanya, baik dengan bertemu langsung atau berbicara via telepon atau chating atau sms. Bila ada panggilan darinya dengan sigap dan cepat ia akan menyambutnya.

Begitu pula semestinya bila kita mencintai Allah. Lidahnya selalu basah dengan dzikir kepadaNya. Makin banyak menyebutNya, makin berkembang cinta kita kepadaNya. Apalagi, Allah menilai banyak mengingatNya itu bagian dari ibadah yang akan mendapat pahala dan jalan menuju kesuksesan, perintah Allah agar memperbanyak dzikrullah :

"dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung"

orang munafik sedikit sekali dzikirnya

Orang yang cinta biasanya selalu mengungkapkan rasa kekagumannya. Menceritakan yang baik-baiknya saja dan melupakan keburukan-keburukannya. Pokoknya, di matanya dialah yang paling top
Ia akan mencari kekurangan yang lain dalam rangka mengukuhkan kehebatan yang dicintainya. Sedikit saja ada cela di yang lain, nampak demikian besar. Ibarat semut di seberang lautan nampak, tapi gajah di pelupuk mata tak tampak.

Bagaimana dengan kekaguman kita kepada Allah? Allah tidak memiliki cela sedikit pun, subhanallah… Tidak ada yang lebih hebat dariNya, Allahu akbar! Semua kehebatan Allah itu tertuang dalam asma wa shifat Allah
Tapi kenapa kita kurang mengaguminya?

Ketika orang melihat lukisan “Monalisa”, luar biasa terkagum-kagumnya. Ketika melihat menara Eiffel, terkagum-kagumlah kita. Ketika melihat robot yang dapat berjalan dan melayani manusia layaknya manusia, terkagum-kagumlah kita. Akhirnya manusia menentukan 7 keajaiban dunia. Tapi kenapa manusia lupa akan kehebatan Pencipta manusia yang dapat melahirkan kreasi yang dikagumi itu?  Tidakkah kita mengagumi bagaimana Allah menciptakan manusia? Alam yang teratur?

"Subhanallah!" Itulah yang akan keluar dari mulut orang yang beriman, yang mencintai Allah, ketika melihat alam ini :

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (36:36)

Karena cinta, maka apa saja yang diperbuat oleh kekasihnya akan diterima dengan penuh lapang dada. Ia menyerahkan segala pilihan kepada kekasihnya, seakan ia tidak memiliki pilihan. Ia senang sekali apabila diberi hadiah oleh kekasihnya, meskipun hadiahnya remeh temeh; ia tidak mencelanya. Apabila dimintai tolong, ia menyambutnya dengan penuh suka cita.

Kalau kita mencintai Allah, tentulah kita ridho
terhadap apa yang diperbuat Allah terhadap diri kita, terhadap alam ini, dan yang diminta oleh dari kita. Ketentuan (takdir) Allah terhadap diri kita mesti diterima dengan ridho
Bukan malah protes dan menuduh Allah tidak adil dan zhalim!  Orang-orang munafik dan musyrik su’uzh-zhann terhadap Allah.  Menuduh Allah dalam hukumNya. Menyangka Rasul dan para sahabat akan terbunuh semuanya

Akan merasakan manisnya iman siapa yang ridho Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul (HR. Muslim)

“ Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi,” kecuali wajib bagi Allah meridhoinya Tidak ada seorang Muslim atau manusia atau hamba yang mengatakan pada waktu petang dan pagi, ‘Aku ridho pada hari kiamat.” (HR Ibnu Majah)

Orang yang cinta akan rela berkorban apa saja demi kekasihnya. Harta. Pikiran. Waktu. Perasaan. Bahkan nyawa pun rela dikorbankan demi cintanya. Pengorbanannya pun bukan karena terpaksa, tapi karena cinta, penuh suka cita. Makin diminta untuk berkorban sesuatu, makin senang hatinya, karena dengan demikian dapat menyenangkan sang kekasih.

Cerita pengorbanan dalam cinta adalah cerita yang menakjubkan. Oleh karena itu, tidak habis-habisnya cerita seperti ini ditulis sampai sekarang. Cinta Nabi Ibrahim AS kepada Allah pun sampai ke tingkat mengorbankan anaknya, yang selanjutnya diganti dengan domba Habil. Cinta para sahabat kepada Allah dan RasulNya dibuktikan dengan pengorbanan mereka di jalan Allah. Anas bin An-Nadhar yang tidak ikut Perang Badar, maka ia bertekad untuk ikut di perang selanjutnya. Ia syahid dengan 80 luka tusukan pedang, hingga tidak ada yang mengenalinya kecuali oleh saudara perempuannya yang mengenalinya dari jari-jarinya. Berkenaan dengan ini turun surat 33:23

Ada perasaan takut kalau ditinggal kekasihnya. Itulah cinta. Ketakutan inilah yang membuatnya menjaga diri dari apa-apa yang tidak disukai oleh sang kekasih. Menjaga lisannya dari mengatakan sesuatu yang dapat menyakitinya. Hati-hati dalam berbuat kepadanya atau melayaninya. Ia akan berbuat yang terbaik.

Kenapa orang melakukan apa saja untuk kekasihnya? Karena ia mengharapkan balasan cinta darinya. Segala pujian ia sampaikan kepadanya karena memiliki harapan ini. Untaian puisi indah pun keluar tiba-tiba karena cintanya.

Sifat orang-orang beriman mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan rahmatNya dan takutakan siksaNya. Ia akan beribadah kepada Allah tanpa syirik dengan apapun. Ia beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Perbedaan antara perjuangan orang beriman dan orang kafir hanyalah pada masalah harapan (pahala) dari Allah yang tidak diharapkan oleh orang kafir, sedangkan mereka sama-sama terluka. Orang yang dapat meneladani Rasul adalah orang mengharapkan hari akhirat dan banyak berdzikir. Apa yang diperintahkan oleh kekasihnya tidak akan ditolak, ia akan menurut saja. Kalaupun keinginan sang kekasih ditulis dalam kertas yang lecek, tulisannya jelek, kurang terbaca pun akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat membacanya, memahaminya, dan menghormati kertas lecek itu kemudian melaksanakan keinginan sang kekasih dengan sebaik-baiknya. Bahkan perintah yang musykil pun akan dituruti (apalagi kekasihnya lagi ngidam?)

Taat karena cinta akan berbeda dengan taat karena terpaksa. Apa yang kita rasakan ketika melaksanakan perintah Allah? Masih berat? Apa senang hati? Ini masalah cinta.

Semua tanda-tanda cinta itu akan terlihat jelas apabila seseorang memiliki rasa cinta:

cinta kepada Allah ataupun kepada selain Allah. Hanya saja, cinta kepada selain Allah belum tentu berbalas (bertepuk sebelah tangan), sedangkan cinta kepada Allah pasti berbalas. Generasi pengganti pun ciri-cirinya

“Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah” (5:54)

Karena cinta, maka apa saja yang diperbuat oleh kekasihnya akan diterima dengan penuh lapang dada. Ia menyerahkan segala pilihan kepada kekasihnya, seakan ia tidak memiliki pilihan. Ia senang sekali apabila diberi hadiah oleh kekasihnya, meskipun hadiahnya remeh temeh; ia tidak mencelanya. Apabila dimintai tolong, ia menyambutnya dengan penuh suka cita

Rangkuman Artikel

Minggu, 22 Januari 2017

Hukum Alam

TENTANG HUKUM ALAM

Di langit di sebar hidayah, Maghfiroh, Rahmat, syafaat, sebanyak mungkin.
Maka mendekatkan yang punya hidayah, Maghfiroh, Rahmat, syafaat. Biar kita mendapatkannya.
Jati diri itu tentang siapa aku sebenarnya, dari mana mau kemana, sampai dimana kita. Tariqnya setelah itu kenali diri kenal illahi.

Hukum alam itu yang tidak disadari. Salah satunya yakni seperti untuk berbuat baik saja susah. Maka untuk menjadi baik pun susah. 
Hukum alam itu pembayaran. 
Pembayaran yang kelihatan itu mudah dilaras, seperti diberi sakit, diberi kesusahan, dan diberi masalah. 
Yang sudah itu ketika ditutup jalan kebaikan. Biar tidak kerasa. Rumangsanya apik. Padahal apiknya adalah kebohongan. Seperti sebuah bangkai berjalan. Kelontongan. mau melakukan kebaikan susah. Yang dilakukan adalah kemunafikan. Makanya dosa munafik itu paling dan masih berat dibanding kafir.

Yang membuat hidup itu Darmo (Bakti), tapi kalau gak punya ya Modar (Mati).
Apa adanya itu susah diterapkan di kehidupan ini. Musti luwes. 
Ketika kita ingin apa adanya, orang lain itu ada apanya. 
Apa adanya, ada apanya. 

Rangkuman Artikel

Sufi dan Aktifitas Dunia

Sabtu, 21 Januari 2017
Risalah Al Banaran

TENTANG MEWASPADAI AKTIVITAS DUNIA

Dunia itu ngamot kegelapan. Berkumpul. Milyaran kegelapan. Kalau kita menyelehke bisa membuat manfaat dalam laku kita. Segala aktivitas itu unsurnya dunia. Pakai hati agar bisa jadi manfaat dan labuh. Segala aktivitas di dunia pakailah hati. Waspadai.

Banyak kesempatan yang rawan. Obat" pakai hati jangan ego. Ego itu bisa menyerang dengan segala penjuru. Mengintai laku kita. Yang kecil bisa jadi besar kalau kita biarkan. 

Belajar mata hati itu tidak ada di tajuk. Diwedarke justru ketika di Banaran. Banyak orang menganggap tabu ketika bermain hati. Padahal bermain itu untuk mengasah hati akan peka dan empati. 

Jangan bermain api kalau tidak ingin terbakar. 
Manusia diturunkan ke dunia ke alam syariat. Untuk mengenal adab. Untuk mengenalkan syariat. Untuk menata. 
Segala aktivitas di dunia itu masuknya syariat. Maka laku di dunia, syariatnya harus bagus. 

TENTANG SUFI

Yang musti sufi itu mustinya jiwanya, bukan karakter sufi. Sufi itu bukan meninggalkan dunia. Tapi berjiwa sufi tanpa meninggalkan dunia (alam syareat), agar bisa menjadi laku manfaat. 
Hidup sederhana itu yang membuat mendekati dan menduduki maqqom selamat. 
Zuhud itu tidak ukuran kaya atau miskin. Kere yang kadonyan-donyan iku banyak. 

Slogan sumur: 

Sumur kalau tidak dikeduk airnya sedikit dan kotor karena sumbernya kebumpetan. 
Tapi kalau dikeduk, airnya akan tambah banyak karena sumbernya kebuka. Airnya juga bertambah banyak. Karena dipercaya dengan pemilik sumur. 
Air bisa berarti rejeki, bisa juga ilmu.

:: Sugeh ora nggowo, kere ora nyonggo. 
Kalau kaya tidak dibawa, miskinnya tidak jadi beban. 

Rangkuman Artikel

Orang Jawa

Kamis, 11 November 2017
Risalah Al Banaran

TENTANG ORANG JAWA

Di Jawa, khususnya orang Jawa, mayoritas justru tidak orang yahudi. 
Orang Jawa jauh dari sifat yahudi. Masih bersih dibanding yang lain. Faktor orang Jawa lebih bersih dari sifat yahudi karena karakternya orang Jawa.  
Besok yang akan jadi pusat mercusuar adalah orang Jawa yang akan menguasai dunia. Indonesia khususnya Jawa. Berkarakterlah dan jagalah karakter Jawanya. 
Banggalah jadi orang Jawa yang njawani. Orang Jawa itu tidak gampang tersulut.

Syaidina Ali mengatakan, jika ingin melihat kedalam ilmu seseorang itu bukan dari seberapa banyak ibadahmu dan seberapa banyak puasa dan wiridmu, tapi seberapa besar dia memperlakukan orang lain. 
Yang dimaksud Syaidina Ali itu hakikatnya adalah orang Jawa, karena Jawa itu sangat kuat karakternya dalam melakukan orang lain. Unggah ungguhnya, tepo slironya.

Jisim Jawa isinya Arab. 
Jisim Arab isinya yahudi. 
Kalau karakter jawane keluar, akan dipakai orang tua penata dari arab. 
Sandangane wong Arab iku wong Jawa. 

Jisim seng Makai jiwa untuk Tariq. Jiwa seng Makai qalbu untuk Tariq. 
Jabarut butuh nasut. Malakut butuh jabarut.
Alamat malakut adalah kahanan di mana tatanan tentang karakter malaikat yakni isinya patuh akan ketuhanan. 
Belajar mengerti alam malakut.

Rahmat, syafaat, sudah digelar tinggal mau dimasuki atau tidak. 
Semua menuju alam itu dilabuhi dengan jisim. Kalau tidak pakai jisim nanti kesasar. 
Supaya tidak kesasar ke alam malakut musti tahu dulu arahnya dimana dulu. Untuk tekan. 
Alam malakut itu jauh dari penyakit hati. ⭐🌙

Rangkuman Artikel

Tuhan Tidak Ada di Surga

Sabtu, 13 November 2017
Risalah Al Banaran 

TUHAN TIDAK ADA DI SURGA

Ada dua golongan orang:
• Visinya surga. 
• Visinya yang punya surga. 
Kualitas manusia itu dilihat visinya. Bukan misinya. Semua yang di dunia ini misinya sama. Cari duit alat alat untuk panguripan. Termasuk binatang. Itulah dikatakan hidup adalah pilihan.

Yang membedakan;
satu didoktrin supaya pintar agar bisa golek alat sak akeh"e. Lahir jebrol golek duit sak akeh"e. 
Dan yang satunya lagi, didoktrin untuk hidup nggoleki urip. Alat ia jadikan sarana agar memudahkan untuk mencari hidupnya. Duit iku panguripan. 
Itu kalau di firman Alquran semua hamba di mata Allah itu sama. Semua misinya sama. Allah tidak membedakan yang di masjid, di Gereja, di Bukhara, di kelenteng. 

Yang dilihat Allah itu visinya. 
Satunya mengejar yang dijanjikan Tuhan yakni surga. 
Satunya mengejar ketemu pemilik surga. 
Padahal untuk ke Tuhan itu lebih mudah sebagaimana sabda: Kamu mendekat selangkah, Allah mendekat dua langkah.

Kata" mutiara itu tidak hanya sekadar kata-kata. Kata mutiara harus dikupas dulu atau dicari dulu makna Kebagusan yang ada di dalam kata" tersebut. 
Kalau sudah menyelami, dia akan tahu tentang mutiaranya. Tidak hanya terpesona akan kata"nya. Tapi tidak dapat mutiaranya. 
Jika ingin mendapatkan kata" mutiara harus mengetahui dulu di mana mutiara tersebut berada. Kemudian seberapa dalam beraninya untuk menyerang ke dasar laut untuk mendapatkannya. Setelah mendapatkan cangkangnya, barulah membukanya untuk memperoleh mutiara. ⭐🌙

Rangkuman Artikel

Jumat, 20 Januari 2017

Jiwa Yang Stabil

Kamis, 16 Desember 2016
Risalah Al Banaran
Penulis : Zulkarnain M

Jiwa yang tenang meski bergejolak tetap tenang. Stabil. Hidup bergejolak itu malah sejatinya bagus. Tenang selain jiwanya adalah ketenangan yang semu. 
Sholat menimbulkan tenang, karena yang dicari adalah ketenangan. 
Harta membuat banyak orang merasa tenang karena apa-apa bisa terbeli. Tapi itu semu. Supaya apa, agar tidak melakukan tariq hidup. 
Janji Tuhan tenang itu surga. Ketenangan di dunia. Galau itu tanda ingin Tariq. Galau itu tantangan.

Bersyukur diberi kegaualauan. Karena mencari. Hidup itu pertanyaan sekaligus jawaban. Hidup mencari Tariq. Biar mendapatkan jawaban. 
Kalau hidupmu hidup akan timbul pertanyaan. Tapi kalau hidupnya tidak ada pertanyaan itu itu justru berbahaya, tidak ada Tariq. Tidak galau dan gejolak.
Pertanyaan jawaban tekan. Tariq lagi. Pertanyaan lagi, jawaban lagi.

Bertahap untuk bisa lepas dari cengkeraman akal. Puncaknya mata dan telinga tertutup. 
Yang terberat ngaji dengan orang yang isinya memberi doktrin tapi tidak diberi nglaras. Hidupnya tidak ada pertanyaan. Ketutup dengan doktrin.

Galau itu muncul dari perenungan. Seringlah merenung akan muncul pertanyaan. 
Galaulah melihat sekitarmu. Munculnya dari empati. 
Syariat tarekat hakikat makrifat. 
Para wali diterjunkan di alam hakikat. Setelah itu muncul kegalauan baru muncul pertanyaan.

Ayatul alam. Ayat alam. Iqra. Untuk bisa iqra butuh ketenangan dan kejernihan diri untuk bisa membaca setiap kejadian yang terjadi pada kita. ⭐🌙

Rangkuman Artikel